• Pariwara
  • DPRD Kaltim Dorong PAD dari Sungai Mahakam
Pariwara

DPRD Kaltim Dorong PAD dari Sungai Mahakam

Sapto Setyo Pramono mendorong pemanfaatan alur Sungai Mahakam 0–12 mil sebagai sumber PAD alternatif di luar batu bara.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono. (Foto : Istimewa)

SAMARINDA – Ketergantungan Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap sektor batu bara dinilai semakin berisiko di tengah ketidakpastian pasar global. Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, mendorong diversifikasi ekonomi melalui pemanfaatan potensi alur Sungai Mahakam, khususnya pada segmen 0–12 mil.

Sapto menyebut, jalur tersebut memiliki peluang besar untuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru, terutama dari jasa transportasi sungai dan aktivitas logistik yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

“Alur 0–12 mil Sungai Mahakam itu potensial sekali. Tapi sampai sekarang belum tergarap dengan serius. Padahal bisa jadi sumber pemasukan baru,” ujar Sapto, Rabu (14/5/2025).

Ia mengingatkan bahwa dominasi batu bara dalam struktur ekonomi Kaltim membuat daerah rentan terhadap fluktuasi global, termasuk penurunan permintaan dari negara mitra seperti Tiongkok dan India. Oleh karena itu, eksplorasi sektor maritim dinilai sebagai langkah strategis.

Sapto menegaskan bahwa dari sisi regulasi, dasar hukum untuk memungut retribusi maupun pengelolaan wilayah sungai sudah tersedia. Tantangan utama terletak pada kemauan politik dan keseriusan pemerintah daerah dalam menata sektor ini secara profesional.

“Kalau sudah ada dasar hukumnya, tinggal jalankan. Harus ditata, dikelola profesional, bukan asal pungut. Ini bisa dikerjasamakan dengan BUMD atau mitra swasta yang kompeten,” jelasnya.

Ia juga mengkritisi rendahnya kontribusi perusahaan tambang dan logistik yang menggunakan alur sungai tersebut. Padahal, menurutnya, aktivitas ekonomi mereka cukup masif di wilayah perairan Mahakam.

“Selama ini banyak perusahaan angkut hasil tambang lewat sungai. Tapi kontribusinya ke PAD masih minim. Ini harus diperbaiki,” tegas Sapto.

Lebih jauh, ia mengajak Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mengembangkan ekonomi maritim secara luas, mulai dari transportasi air, jasa pelabuhan, perikanan, hingga wisata bahari sebagai bagian dari visi jangka panjang pembangunan daerah.

“Kita punya aset sungai dan laut yang luar biasa. Kalau dikelola baik, kita bisa punya PAD berkelanjutan tanpa terlalu bergantung pada tambang,” pungkasnya.

Baca juga :

Picture of DPRD Kaltim
DPRD Kaltim
Artikel kerja sama DPRD Kaltim dengan ProPublika.id.
Bagikan
Berikan Komentar