SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, mengajak masyarakat, khususnya para orang tua, untuk aktif menanamkan nilai-nilai sosial dan kesadaran hukum kepada generasi muda. Ia menilai, upaya ini sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Darlis, kolaborasi semua pihak—baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat umum—diperlukan guna membentuk generasi yang taat hukum dan memiliki tanggung jawab sosial tinggi.
“Kami menyadari bahwa pendidikan karakter dan ketertiban itu tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah saja. Peran orang tua sangat penting karena waktu anak-anak lebih banyak di rumah daripada di sekolah,” jelasnya.
Langkah ini juga dinilainya sebagai bagian dari strategi pendekatan edukatif, yang menjadikan institusi pendidikan dan keluarga sebagai garda terdepan dalam membangun kesadaran hukum dan sosial di tengah masyarakat.
Darlis mengaitkan ajakannya ini dengan hadirnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat. Ia menilai, Perda ini akan memberikan dampak positif bila disosialisasikan secara menyeluruh, termasuk melalui lingkungan sekolah.
“Perda ini bisa efektif dan berdaya guna di tengah masyarakat. Nah, melalui para kepala sekolah inilah kami menitipkan agar perda ini bisa terus disosialisasikan di lingkungan sekolah masing-masing,” ucapnya.
Lebih lanjut, Darlis—sapaan akrabnya—menyebutkan bahwa dunia pendidikan saat ini menghadapi tantangan dalam memperkuat nilai-nilai etika, karakter, dan adab. Ia menilai bahwa kurikulum saat ini terlalu fokus pada aspek keilmuan, namun kurang menekankan pada pendidikan karakter.
“Maka dari itu, keberadaan perda ini juga bisa menjadi pengingat bahwa ketertiban dan adab itu juga merupakan bagian dari pendidikan,” tuturnya.
Menurut Darlis, pendekatan edukatif melalui sekolah menjadi strategi efektif karena kepala sekolah memiliki otoritas dan pengaruh dalam membentuk budaya positif di lingkungan pendidikan. Selain itu, keterlibatan aktif sekolah diharapkan bisa menjadi pelopor dalam menyosialisasikan nilai-nilai perda ke dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler yang melibatkan siswa maupun orang tua.
“Pemerintah butuh dukungan dari masyarakat, dan masyarakat bisa bergerak melalui lembaga seperti sekolah. Harapannya, para kepala sekolah ini bisa menjadi agen sosialisasi yang menyampaikan nilai-nilai perda kepada warga sekolah dan orang tua murid,” tutup Darlis penuh harap.
Baca juga :