• Cerita
  • Kisah Ruang Kerja Ramah Disabilitas di Alfamidi
Cerita

Kisah Ruang Kerja Ramah Disabilitas di Alfamidi

Alfamidi menyebut pekerja difabel yang bekerja di Alfamidi sebagai Alfability. Perusahaan minimarket ini mempekerjakan 290 Alfability.

Pekerja difabel sedang menjalankan tugasnya di gerai Alfamidi. (Foto: Alfamidi)

Andijaya Putra bersyukur dengan keadaannya. Ia yakin bisa hidup mandiri dengan usaha dan kerja keras. Dengan bahasa isyarat, ia berkisah bahwa tempatnya bekerja merupakan tempat yang inklusif terhadap pekerja sepertinya.

Andijaya adalah Alfability, sebutan pekerja difabel di Alfamidi. Ia saat ini bertugas di Warehouse Alfamidi Branch Bekasi.

“Meski memiliki kekurangan, saya menganggap bahwa penyandang disabilitas pasti masih bisa berkarya, berkreasi dan membantu sesama manusia untuk mewujudkan impian,” kata Andijaya dengan bahasa isyaratnya beberapa waktu lalu.

Pria yang gemar menggambar dan memiliki sejumlah prestasi ini pun ingin memompa semangat rekan-rekan disabilitas lainnya agar tidak menyerah. Ia mengajak semua rekan-rekannya tetap berjuang untuk meraih cita-cita.

Berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, perusahaan diminta memenuhi kuota 1 persen pekerja disabilitas dari total seluruh pekerjanya.

Human Capital General Manager Alfamidi, Christiana Windarsih, mengatakan, hingga November 2024, dari total 28.684 karyawan di Alfamidi, sebanyak 290 karyawannya adalah Alfability dengan kategori disabilitas ganda, tunadaksa, tunagrahita, tunanetra, tunarungu, dan tunawicara.

Ratusan Alfability ini tersebar di 11 cabang dan kantor pusat Alfamidi. Meski sudah memenuhi kuota 1 persen pekerja disabilitas, Christiana menyebut, perusahaan terus mendukung berbagai program inklusi yang mengedepankan potensi, kompetensi hingga peningkatan jenjang karir Alfability.

Pekerja difabel sedang menjalankan tugasnya di gerai Alfamidi. (Foto: Alfamidi)

“Keberadaan Alfability diyakini mampu menghilangkan bias-bias negatif terkait keterbatasan mereka untuk berkarya dan berprestasi,” kata Christiana dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

Christiana mengatakan, selain untuk mencapai kuota 1 persen, Alfamidi juga menciptakan keberagaman dan lingkungan kerja yang inklusif. Menurutnya, perusahaan fokus mengembangkan karir karyawannya dengan memberikan pengembangan kompetensi yang terstruktur.

Hal itu diharapkan bisa membuat semua karyawan, termasuk karyawan disabilitas, mampu mengembangkan karirnya. “Perusahaan fokus pada potensi dan kompetensi karyawannya yang dapat berkontribusi positif untuk perusahaan. Bukan pada perbedaan atau keterbatasan karyawan,” kata Christiana.

Guna menunjang lingkungan ramah dan inklusif, Alfamidi menyediakan sarana dan prasarana untuk mobilitas Alfability. Beberapa di antaranya ialah area parkir khusus, kursi prioritas di lobi kantor cabang, dan pembuatan ramp (jalur yang melandai untuk disabilitas).

Selain itu, untuk memudahkan komunikasi dan interaksi antara karyawan disabilitas dengan karyawan non disabilitas, disiapkan materi pembelajaran berupa video dan pelatihan bahasa isyarat.

***

Baca juga:

Propublika.id
Propublika.id
Portal berita dan cerita rintisan yang didirikan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2022. Sesuai namanya, kami berupaya menyajikan informasi relevan bagi publik. Selengkapnya lihat laman Tentang Kami.
Bagikan
Berikan Komentar