BALIKPAPAN – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Balikpapan secara resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan Kapal Motor (KM) Mina Maritim 148 di Perairan Talisayan, Kabupaten Berau, pada Sabtu, 1 November 2025. Penutupan dilakukan setelah upaya pencarian intensif selama tujuh hari di area yang diperluas belum berhasil menemukan tiga korban terakhir.
Kapal penangkap ikan KM Mina Maritim 148 dilaporkan tenggelam pada Minggu, 26 Oktober 2025, setelah dihantam ombak besar dan cuaca buruk di perairan Berau. Dari total 14 Anak Buah Kapal (ABK), delapan orang berhasil diselamatkan oleh nelayan.
Awalnya, enam ABK dinyatakan hilang. Dalam kurun waktu tujuh hari operasi SAR gabungan, tim menemukan total tiga korban dalam kondisi meninggal dunia.
“Penemuan ini terjadi secara bertahap, salah satu penemuan terjadi pada hari kelima,” kata Kepala Kantor SAR Balikpapan Dody Setiawan Suwondo dalam keterangan resmi, Sabtu (1/11/2025).
Dody menjelaskan penemuan terakhir yang signifikan terjadi setelah tim penyelam melakukan penyisiran di bawah laut. Korban tersebut ditemukan di sekitar bangkai kapal yang terdeteksi berada di kedalaman 46 meter, dalam kondisi tersangkut pada jaring kapal.“Korban dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Pratama Kecamatan Talisayan,” jelas Dody.
Alasan Penutupan: Area Luas Tanpa Tanda
Meskipun tiga korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi, Tim SAR terpaksa menghentikan pencarian intensif karena tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tiga korban yang tersisa.
Operasi ini telah dilaksanakan secara maksimal selama tujuh hari, sesuai standar operasional yang berlaku, dengan area pencarian diperluas hingga mencapai 7.453 Nautical Mile Persegi (NM²).
Keputusan penutupan operasi ini diambil setelah pertimbangan matang bersama seluruh unsur SAR gabungan dan telah disepakati bersama dengan pihak keluarga korban.
Meskipun operasi ditutup, Kantor SAR Balikpapan menegaskan bahwa pemantauan akan terus dilanjutkan secara rutin. Masyarakat, terutama nelayan dan pengguna laut, diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika ditemukan tanda-tanda atau indikasi yang berkaitan dengan korban hilang.
Baca juga:
