BALIKPAPAN – Kapal feri Mukhlisa tenggelam di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (5/5/2025). Sebanyak 23 penumpang dan 19 kru selamat, tetapi dua ABK masih dinyatakan hilang. Diduga, baling-baling kapal patah hingga memicu kebocoran.
Dua kru yang belum ditemukan adalah Kahayu (Mualim 1) dan Ilham (Klasi). Pencarian dihentikan sementara pada Senin malam karena gelap dan air keruh. Operasi akan dilanjutkan pada Selasa, 6 Mei 2025, pagi dengan harapan visibilitas membaik.
Tim penyelam sempat menyelam hingga kedalaman 20 meter di lokasi kejadian. Namun, air berlumpur dan gelap menghambat proses pencarian. “Lumpur masih naik ke permukaan,” kata Irwan (39), relawan penyelam.
Kondisi perairan Teluk Balikpapan saat itu bergelombang setinggi 50 cm. Air berwarna kehijauan dan tidak tembus pandang, menyulitkan tim evakuasi. Kapal diketahui bermasalah sekitar pukul 14.00 WITA saat menunggu antrean di dermaga Penajam Paser Utara.
Menurut laporan, baling-baling kapal patah dan lepas hingga air masuk ke kapal. Upaya menutup kebocoran sempat dilakukan, tetapi tak mampu menyelamatkan kapal. Kapal akhirnya tenggelam sekitar pukul 15.00 WITA.
Penumpang berhasil dievakuasi

Tercatat penumpang kapal feri Mukhlisa berjumlah 23 orang dan 21 kru kapal. “Seluruh penumpang berhasil dievakuasi sebelum kapal miring,” ujar Karolus Makin, Koordinator Pelabuhan Kariangau.
Dia menegaskan, dua kru masih dalam pencarian dan penyebab insiden sedang diselidiki. Budi (34), penumpang selamat, mengaku kapal berhenti untuk mengantre sandar kapal di dekat Pelabuhan Penajam sekitar pukul 13.30 WITA.
Ia saat itu menunggu di dalam mobil, bersiap mengemudi saat kapal sudah bersandar. Namun, petugas tiba-tiba menggedor pintu mobilnya dan meminta para penumpang untuk evakuasi segera.
Saat dia keluar mobil, terdapat kapal yang sudah merapat ke Kapal Feri Mukhlisa. Penumpang pun dievakuasi satu per satu.
“Kondisinya panik, anak-anak diangkat ke kapal yang merapat,” ujarnya.
Penumpang dibawa ke kantor PT ASDP di Penajam Paser Utara. Di atas kapal penyelamat, Budi menyaksikan kapal feri Mukhlisa perlahan miring dan tenggelam.
Dia mengaku kehilangan mobil dan handphone senilai Rp200 juta. Data sementara menyebut 12 kendaraan tenggelam bersama kapal, termasuk motor dan mobil barang.
Pencarian dua korban lain akan dilanjutkan pagi hari. “Akan dilanjutkan besok pagi dengan harapan cuaca lebih terang dan pencarian korban lebih mudah,” kata Kapolres Penajam, AKBP Andreas Alek Danantara.
Baca juga: