SAMARINDA — Proyek pembangunan pemecah ombak di Pantai Segara Sari, Manggar, Kota Balikpapan, kembali menjadi sorotan. Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra, menilai bahwa aspek keselamatan pengunjung masih luput dari perhatian, meskipun proyek fisik terus berjalan.
Menurut Nurhadi, pengerjaan infrastruktur ini idealnya tidak hanya fokus pada teknis konstruksi, tetapi juga mempertimbangkan perlindungan warga yang kerap memadati area pantai, terutama di akhir pekan.
“Proyek ini memang bertujuan mencegah abrasi, tapi saya sangat menyayangkan tidak adanya langkah antisipatif untuk keselamatan masyarakat. Seolah-olah hanya mengejar target pembangunan, tanpa mitigasi risiko,” ujarnya di Samarinda, 18 April 2025.
Ia menyebut bahwa pengunjung pantai tidak selalu mengetahui kondisi lingkungan sekitar, sehingga pengawasan dan pengamanan menjadi kebutuhan mendesak. Oleh karena itu, ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan untuk lebih siaga, khususnya saat terjadi lonjakan pengunjung.
“BPBD harus aktif, terutama saat akhir pekan. Kehadiran petugas di lokasi sangat penting untuk memberi rasa aman,” tegasnya.
Nurhadi juga menyarankan keterlibatan instansi lain seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan kebencanaan agar dapat memberikan respons cepat apabila terjadi insiden di kawasan pantai.
“Keselamatan harus menjadi prioritas bersama. Kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat adalah kunci menjaga keamanan pengunjung selama proyek berlangsung,” ujarnya.
Ia menutup dengan harapan agar Pemkot Balikpapan segera mengambil langkah konkret melalui sinergi lintas sektor demi menjamin keselamatan publik serta meningkatkan kesadaran warga terhadap potensi risiko di sekitar proyek.
Baca juga: