SAMARINDA — Insiden tabrakan terhadap Jembatan Mahakam I pada 26 April 2025 memicu respons serius dari Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar pada Senin malam (28/04), sejumlah pihak terkait dikumpulkan untuk meninjau kondisi jembatan dan membahas solusi atas dampak yang ditimbulkan.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menyatakan bahwa lalu lintas sungai di bawah Jembatan Mahakam I akan ditutup sementara hingga ada hasil pengujian teknis yang memastikan pilar jembatan aman untuk dilintasi.
“Kami putuskan sementara ditutup demi keselamatan. Soal kendaraan di atas jembatan, itu kewenangan Dinas Perhubungan,” ujar Sabaruddin.
Ia menyadari penutupan ini akan berdampak pada aktivitas logistik di Sungai Mahakam, yang merupakan jalur vital perdagangan di Kaltim. Namun, menurutnya, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Ia juga mengingatkan akan tragedi ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara agar tidak kembali terulang.
“Keselamatan publik lebih utama dari segalanya,” tegasnya.
Menanggapi potensi penolakan dari pihak tertentu, Sabaruddin menyilakan pihak-pihak tersebut untuk menyampaikan keberatan secara tertulis. Namun ia menegaskan, jika terjadi insiden lanjutan, maka tanggung jawab berada pada pihak yang menolak kebijakan penutupan.
Hasil RDP ini akan menjadi dasar DPRD Kaltim untuk menyusun surat resmi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta kementerian terkait, mengingat Jembatan Mahakam I adalah infrastruktur strategis milik pemerintah pusat.
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab DPRD dalam memastikan keamanan infrastruktur publik dan mempercepat pemulihan jembatan yang sangat vital bagi masyarakat Samarinda dan sekitarnya.
Baca juga :