Langsat (Lansium domesticum) adalah buah tropis yang kerap disamakan dengan duku. Meski berasal dari keluarga yang sama, keduanya memiliki perbedaan mencolok.
Buah ini populer di Asia Tenggara, terutama Indonesia, karena rasanya yang segar dan manfaat kesehatannya. Buah ini telah dibudidayakan sejak ratusan tahun lalu di Kalimantan dan Sumatra.
Kini, langsat tersebar luas di Filipina, Thailand, dan beberapa negara tropis lainnya. Pohonnya tumbuh optimal di dataran rendah dengan iklim lembab dan curah hujan tinggi.
Karakteristik Fisik dan Ciri Khas
Lansium domesticum mudah dikenali dari bentuknya yang bulat kecil, berdiameter 2-5 cm. Kulitnya tipis berwarna kuning kecoklatan.
Daging buahnya berwarna bening keputihan, berbiji kecil, dan memiliki rasa manis dengan sentuhan asam menyegarkan. Berbeda dengan duku, kulit langsat lebih tipis dan mengeluarkan getah saat dikupas.
Pohon buah dengan rasa manis dan asam ini dapat tumbuh hingga 15 meter. Daunnya hijau gelap dan bunga tumbuh berkelompok. Di Indonesia, buahnya biasanya matang pada musim hujan (November-Februari) dan dijual dalam bentuk tandan.
Perbedaan dengan Duku
Meski sekilas mirip, langsat dan duku memiliki perbedaan signifikan:
- Kulit buah: tipis dan sedikit bergetah, sedangkan duku memiliki kulit tebal tanpa getah.
- Tekstur: daging buah cenderung berair, sedangkan duku daging buahnya lebih solid.
- Rasa: Duku cenderung lebih manis, sementara langsat memiliki rasa asam-manis seimbang.
- Pertumbuhan: berbuah dalam tandan rapat, sementara duku tumbuh dalam kelompok kecil.
.
Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Langsat kaya akan nutrisi penting. Setiap 100 gram buah ini mengandung:
- Kalori: 57 kkal
- Serat: 2.3 gram
- Vitamin C: 46 mg (61% kebutuhan harian)
- Kalium: 275 mg
- Antioksidan: Polifenol dan flavonoid.
.
Manfaat untuk Kesehatan
Dengan berbagai kandungan yang ada di dalamnya, buah ini punya banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa di antaranya ialah:
- Meningkatkan Imunitas berkat vitamin C yang merangsang produksi sel darah putih.
- Melancarkan Pencernaan karena kandungan seratnya.
- Menjaga Kesehatan Jantung dengan kalium yang mengontrol tekanan darah.
- Antikanker dari senyawa antioksidan penangkal radikal bebas, seperti diungkap dalam studi Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2012).
.
Di Indonesia, buah manis keasaman ini sering digunakan dalam acara adat. Masyarakat Dayak di Kalimantan, misalnya, menggunakan kayu pohonnya untuk bahan bangunan.
Secara ekonomi, langsat menjadi sumber pendapatan petani lokal. Harga jualnya berkisar Rp15.000–Rp30.000 per kilogram, tergantung musim. Menurut Dinas Pertanian Kalimantan Barat, produksi langsat di daerah tersebut mencapai 500 ton per tahun.
Sumber:
- Langsat, Buah Sederhana dengan Manfaat Luar Biasa. IndonesiaKaya.com. Diakses pada 1 Maret 2025.
- Wastri Gusniyani Manik dkk. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Biji Buah Langsat (Lansium Domesticum Corr.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Mahasiswa Fakultas Kedokteran Untan. 2014
- Dinas Pertanian Kalimantan Barat