Band asal Purwokerto, AMPSKP, merilis single teranyar bertajuk ‘Buku Kubaca’ pada Kamis, 6 Februari 2025, di berbagai platform musik digital. Lagu tersebut mengajak siapa pun agar menyempatkan waktu untuk belajar dan berbagi pengetahuan bersama-sama.
Sufi Ma’sum, penulis lirik dan vokalis Kolektif AMPSKP, mengatakan lagu tersebut terinspirasi dari semangat kawan-kawannya dalam membagikan pengetahuan.
“Beberapa dari kawan-kawan serius mengelola perpustakaan, mendirikan kelompok membaca melalui sanggar untuk menjamin kontinuitas belajar yang aman, dan dapat diakses oleh siapa saja,” ucapnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 13 Februari 2025.
Menurutnya, banyak di antara kawan-kawannya yang sangat konsisten menulis, baik diterbitkan menjadi buku maupun zine. “Apa yang mereka lakukan ini benar-benar mengagumkan. Hal yang belum tentu semua orang bisa lakukan dengan konsisten,” ujarnya.
Optimisme dan harapan

Lagu ‘Buku Kubaca’ pertama kali diperkenalkan melalui konser virtual ‘Meretas Batas’ di akhir 2021 dan secara langsung di beberapa pertunjukan. Melalui lagu ini, Kolektif AMPSKP juga merefleksikan pentingnya proses mencari pengetahuan dan pertumbuhan diri. Liriknya dengan lugas menyampaikan ketidakinginan untuk berpuas diri dalam kebodohan dan ketidaktahuan.
Bait pertama menggambarkan seseorang yang sadar akan keterbatasannya, menolak untuk “berjalan memikul kebodohan” dan “merasa cukup benar dalam ketidaktahuan”. Ketika hidup dalam ketidaktahuan, maka “hilang arah dan berbuah celaka” menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan.
Di sisi lain, lagu ini juga menyiratkan optimisme dan harapan. Bait chorusnya menjadi pengingat bahwa “akan selalu ada waktu” untuk membuka diri terhadap hal-hal baru dan memahami dunia lebih baik. Ajakan untuk “buka lembarmu” adalah metafora untuk terus belajar dan mencari ilmu.
Proses belajar ini digambarkan secara apa adanya dalam bait terakhir, ketika “membuka buku dan membaca” menjadi simbol pencerahan. Dunia yang tadinya gelap kini “menyala terang”, dan langkah yang sebelumnya ragu kini menjadi mantap.
Lagu ini diperuntukkan bagi siapa saja yang haus akan pengetahuan dan percaya bahwa belajar adalah kunci untuk membuka potensi diri serta menjalani hidup yang lebih bermakna.
Lirik Lagu Buku Kubaca – AMPSKP
Aku tidak ingin berjalan memikul kebodohan
Merasa cukup benar dalam ketidaktahuan
Aku tidak ingin berjalan apalagi berlari
Menjadi hilang arah dan berbuah celaka
Akan selalu ada waktu untukmu
‘Tuk buka lembarmu, ‘tuk pahami hal baru
Akan selalu ada waktu untukmu
‘Tuk buka lembarmu, ‘tuk pahami hal baru
Kubuka bukuku, kubaca, menyala teranglah dunia
Kubuka bukuku, kubaca, mengayun langkahku tak ragu
Tentang Kolektif AMPSKP

Kolektif AMPSKP adalah kelompok musik asal Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, yang beranggotakan Novi Citra (vokal), Sufi Ma’sum (vokal-gitar), Babe Gamo (gitar), Nanda Rizky (bass), Bayu Ari (gitar), Marsha Azka (harmonika), Iqbal Muhammad (gitar), dan Adi Pratama (drum). Band yang terbentuk sejak 2011 ini dikenal dengan gaya musik folk yang khas dan lirik-liriknya yang sarat makna.
Pada 2019, Kolektif AMPSKP merilis album pertama mereka bertajuk “Deru”. Album ini berisi 10 lagu karya mereka sendiri dan 1 lagu cover. Lirik-lirik lagu AMPSKP mengangkat tema-tema yang dekat dengan persoalan warga sehari-hari, seperti lingkungan, sosial, hingga politik.
Melalui musiknya, mereka berusaha menyampaikan pesan-pesan positif, reflektif, menginspirasi, dan terkadang bernada “marah” kepada kezaliman. Pada 2017, mahasiswa dan warga berunjuk rasa menolak proyek pembangkit listrik panas bumi di Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Saat itu sejumlah air sungai keruh. Padahal warga memanfaatkannya untuk mandi, mencuci, bertani, dan minum . Lagu ‘Dendang Berlawan’ yang kemudian masuk di album ‘Deru’ jadi salah satu anthem para demonstran.
Bait lagu yang diteriakkan lantang ialah pada bagian ini:
Jika kau datang
dengan modal kerakusan
untuk hadirkan
macam-macam kerusakan
kami akan melawan
***
Baca Juga: Grindcore Pogo Rawa, Buku Musik Underground Balikpapan yang Bercerita