SAMARINDA – Kalimantan Timur, dikenal sebagai daerah kaya sumber daya tambang, kini menghadapi tantangan dalam pemanfaatan lahan eks tambang yang terbengkalai. Di sisi lain, hal ini justru dinilai sebagai peluang besar.
Di beberapa area terdapat lahan tambang yang sudah tidak difungsikan lagi dan hanya menyisakan berbagai lubang tambang bekas penggalian batu bara.
Melihat itu, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Subandi menyatakan lahan eks tambang di Kaltim dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata air.
Ia menyampaikan bahwa banyak lahan eks tambang yang belum diberdayakan secara optimal. Padahal, lanjut dia, jika dikelola dengan baik, potensi wisata air yang ada dapat memberikan kontribusi signifikan bagi sektor pariwisata di daerah tersebut.
“Lahan eks tambang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata air jika dikemas dengan baik. Contohnya, di Jawa Timur ada Jatim Park yang sangat unik dan populer dengan wisata airnya,” kata dia di Samarinda, 24 April 2025.
Subandi menilai bahwa banyak lahan eks tambang yang bisa dimanfaatkan untuk wisata air. Namun, saat ini pemanfaatannya masih sangat terbatas.
Ia menilai potensi tersebut belum tergarap dengan maksimal, meskipun beberapa upaya sudah ada. “Menurut saya saat ini belum diberdayakan dengan baik. Sudah ada beberapa, tapi sangat minim,” jelasnya.
Inovasi pengembangan
Subandi juga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Kaltim. Ia mengajak pemerintah daerah untuk belajar dari daerah lain yang berhasil mengembangkan sektor pariwisatanya dengan baik.
“Dengan anggaran yang kita miliki, yang penting adalah memiliki rencana yang baik dan belajar dari daerah yang sudah berkembang pariwisatanya,” ucapnya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengajak pemerintah daerah untuk lebih serius dalam mengelola dan meningkatkan destinasi wisata yang ada di Kaltim, terlebih dengan kedatangan banyak pengunjung dari luar daerah seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Harapan saya, pemerintah provinsi harus bisa mengelola dan meningkatkan titik-titik destinasi wisata yang ada. Kita sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) akan kedatangan banyak masyarakat dari luar Kaltim yang membutuhkan hiburan dan destinasi wisata,” harapnya.
Inovasi titik baru
Selain itu, Subandi menyoroti bahwa Kaltim masih minim dalam hal destinasi wisata yang dikelola dengan baik. Lebih lanjut kata Subandi, mendorong Dinas Pariwisata Kaltim untuk dapat lebih kreatif dalam menciptakan dan memperbaiki destinasi wisata yang ada, serta menginovasi titik-titik baru yang dapat menarik wisatawan.
“Kaltim masih minim dalam hal destinasi wisata yang dikelola dengan baik. Artinya, Dinas Pariwisata harus kreatif menciptakan titik-titik baru yang sudah ada diperbaiki dan yang belum ada di inovasi,” ihwal Subandi.
Subandi berharap agar dengan pemanfaatan lahan eks tambang yang optimal, Kaltim dapat menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.
“Kita punya anggaran, yang penting kita punya rencana yang baik dan belajar dari daerah yang sudah berkembang pariwisatanya. Dengan begitu, Kaltim bisa menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati,” tutupnya.
Baca juga: