SAMARINDA — Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menyoroti pentingnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Pemerintah Provinsi Kaltim pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Mahulu yang digelar pada 24 Mei 2025.
PSU ini menandai fase baru dalam peta politik Mahulu setelah Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi pasangan Omena Mayang Shari – Stanislaus Liah akibat keterlibatan bupati aktif dalam kampanye. Tiga pasangan calon yang bertarung adalah Yohanes Avun – Juan Yenau (Paslon 1), Novita Bulan – Artya Fathra Marthin (Paslon 2), dan Angela Indang Belawan – Suhuk (Paslon 3).
Menanggapi jalannya PSU, Ekti menyampaikan apresiasi atas kelancaran proses pemungutan suara. Ia mengingatkan masyarakat dan seluruh pihak agar tetap menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kemarin tanggal 24 PSU sudah berlangsung, seperti yang kita lihat Paslon 03 menang, namun kita tetap menunggu pleno KPU dan segala prosesnya,” kata Ekti, Senin (3/6/2025).
Sebagai legislator dari daerah pemilihan Mahakam Ulu, Ekti berharap pemerintahan baru yang akan terbentuk nantinya mampu membangun komunikasi dan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Harapan kami, apalagi ini adalah dapil saya, Pemerintah Mahakam Ulu harus terbuka dengan Pemerintah Provinsi,” ujarnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan program pembangunan dan bantuan provinsi memerlukan koordinasi yang kuat agar tepat sasaran. Tanpa sinergi tersebut, berbagai bantuan dari provinsi berisiko tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
“Karena apa pun bantuan yang diberikan ke Mahulu, proses pelaksanaannya tetap oleh pemerintah daerah di sana,” ungkapnya.
Ekti mencontohkan bantuan di sektor pertanian yang bergantung pada data dari dinas pertanian setempat, termasuk informasi mengenai calon petani dan lokasi calon tanam (CPCL).
“Misalnya kami bantu pupuk untuk petani, CPCL-nya ada di dinas pertanian Mahulu, jadi dari provinsi tidak bisa langsung bertindak jika yang menerima tidak jelas,” jelasnya.
Ia pun menekankan bahwa kunci keberhasilan pembangunan di Mahulu terletak pada komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemerintah kabupaten dan provinsi.
“Maksud saya sinergi itu harus berjalan lewat komunikasi yang baik, tidak ada yang lain,” tutup Ekti.
Baca juga :