SAMARINDA – Perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan perbatasan Kalimantan Timur, khususnya di Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu), menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan usaha mereka.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Yonavia, menilai perlu adanya dukungan lebih kuat dari pemerintah untuk membantu memperbaiki kondisi ekonomi perempuan di wilayah tersebut.
Yonavia mengungkapkan bahwa banyak perempuan yang memilih berwirausaha dari rumah namun belum mendapatkan fasilitas memadai dari pemerintah.
Menurutnya, agar usaha mereka bisa berkembang, pemenuhan kebutuhan dasar seperti pelatihan, akses modal, dan fasilitas yang memadai sangat diperlukan.
“Banyak perempuan yang ingin tetap produktif tanpa harus meninggalkan tanggung jawab rumah tangga. Mereka membutuhkan dukungan agar dapat meraih pendapatan yang layak,” jelas Yonavia di Samarinda, 25 April 2025.
Dia menekankan bahwa meskipun sektor UMKM di kedua daerah ini sudah mulai tumbuh, perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur masih dirasa kurang maksimal. Yonavia mengajak Pemprov untuk lebih fokus membantu para pengusaha perempuan agar usaha mereka dapat memberi dampak lebih besar bagi perekonomian lokal.
“Pemprov harus hadir lebih aktif dalam mendukung UMKM perempuan, karena ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Baca juga: