BALIKPAPAN — Operasi pencarian dua korban tenggelamnya kapal feri Muchlisa di Perairan Teluk Balikpapan sisi Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memasuki hari kedua pada Selasa (6/5/2025). Tim pencarian dan pertolongan (SAR) Gabungan berfokus pada penyelaman dan pemanfaatan teknologi bawah laut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Dody Setiawan, menyampaikan bahwa operasi dibagi menjadi empat Sub Rescue Unit (SRU). “SRU 1 dan SRU 3 melakukan penyisiran di permukaan laut dengan cakupan total 9 mil laut persegi, sementara SRU 2 fokus pada penyelaman di sekitar lokasi bangkai kapal,” ujar Dody dalam keterangan resmi.
Tim penyelam yang diterjunkan berjumlah 13 orang dan dilengkapi dengan sonar bawah air untuk menelusuri kabin-kabin kapal yang diduga menjadi lokasi korban terjebak. Sementara itu, SRU 4 mengoperasikan drone thermal dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mendukung pencarian visual di bawah permukaan.
Adapun dua korban masih dalam pencarian bernama Kahayu (perempuan) dan Ilham (laki-laki), yang merupakan kru kapal. Jika ditemukan, tim gabungan berencana akan mengevakuasi korban ke Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Semayang dan dirujuk ke RS Bhayangkara Balikpapan.
Kendala jarak pandang

Dody menambahkan bahwa keterbatasan jarak pandang saat penyelaman menjadi tantangan tersendiri dalam operasi ini. “Namun, dengan koordinasi yang baik antarinstansi serta bantuan peralatan canggih, kami optimistis pencarian akan membuahkan hasil,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Kapten Heru Susanto, menjelaskan KMP Muchlisa dinyatakan laik laut setelah menjalani pemeliharaan besar sejak Desember 2024 hingga Februari 2025. “Kapal telah selesai docking pada Januari 2025 dan lolos pemeriksaan kelaikan,” kata Heru.
Namun, berdasarkan keterangan nakhoda, sebelum kapal tenggelam terdengar bunyi retakan, disusul lepasnya poros baling-baling (shaft) yang memicu kebocoran air. Upaya penyelamatan sempat dilakukan, tetapi pompa tak mampu menahan laju masuk air, hingga kapal akhirnya karam.
Dalam insiden tersebut, 22 penumpang dan 19 kru kapal berhasil diselamatkan sebelum kapal karam. Saat mengetahui ada masalah, kru kapal menghubungi kapal lain untuk merapat.
Di saat itulah kru dan penumpang berpindah melompati pagar kapal feri Muchlisa ke kapal feri lain. Sedikitnya 12 kendaraan bermotor, yakni sepeda motor, mobil barang, dan kendaraan roda empat ikut tenggelam bersama kapal.
Selain upaya pencarian, KSOP tengah melakukan investigasi mendalam bersama instansi terkait untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Baca juga: