• Berita
  • Beras Sekarung Rp 1,2 Juta di Pedalaman Mahakam Ulu, Warga Butuh Jalur Darat
Berita

Beras Sekarung Rp 1,2 Juta di Pedalaman Mahakam Ulu, Warga Butuh Jalur Darat

Sungai Mahakam surut di Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim. Distribusi sembako terganggu. Harga beras 25 kg hingga Rp 1,2 juta.

Beras Sekarung Rp 1,2 Juta di Kabupaten Mahakam Ulu, Warga Butuh Jalur Darat
Ilustrasi beras. (Pixabay)

MAHAKAM ULU – Memasuki musim kemarau, hulu Sungai Mahakam yang melintasi Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, surut dalam dua minggu terakhir. Hal ini membuat sulitnya distribusi bahan pokok. Harga beras di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, mencapai Rp 1,2 juta.

“Harga beras satu karang isi 25 kilogram sudah Rp 1,2 juta di Long Apari,” ujar Agustinus Lejiu (47), warga yang berasal dari Long Apari, dihubungi, Sabtu (26/7/2025).

Sebagai gambaran, Desa Long Apari adalah daerah paling hulu Sungai Mahakam, sungai terbesar di Kalimantan Timur yang merentang sekitar 920 kilometer.

Harga beras yang melonjak tinggi itu disebabkan jalur sungai tak bisa dilalui untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok yang sebagian besar didatangkan dari Kota Samarinda, pusat pemerintahan Kaltim.

Padahal, Sungai Mahakam menjadi jalur utama orang bepergian dan angkut barang di Mahakam Ulu. Lejiu mengatakan, surutnya sungai membuat permukaan air mendekati dasar sungai.

Di sejumlah titik sungai, permukaan air semakin mendekati bebatuan sungai. Beberapa batu besar bahkan menyembul ke atas permukaan air. Hal itu membuat perahu sulit melintas karena banyak batu menghadang dan arus sungai tak beraturan—warga menyebutnya riam atau jeram.

Sembako biasanya diangkut menggunakan long boat atau perahu kayu besar. Lejiu bercerita, sedikitnya sudah ada empat kejadian perahu pembawa sembako jebol lantaran menabrak batuan cadas.

Harga beras di Long Apari, Mahakam Ulu, 25 kilogaram di angka Rp 1,2 juta sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah. Artinya, beras di Long Apari Rp 48.000 per kilogram.

Adapun HET beras premium untuk wilayah Kalimantan Rp 15.400 per kilogram. Sulitnya distribusi bahan pokok membuat beras di Long Apari lebih dari tiga kali lipat HET.

Tak ada jalur darat

Ilustrasi: Suasana pengangkutan barang menuju Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Rabu (22/05/2024). (Dokumentasi Polres Mahakam Ulu) - Beras Sekarung Rp 1,2 Juta di Kabupaten Mahakam Ulu, Warga Butuh Jalur Darat
Ilustrasi: Suasana pengangkutan barang menuju Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Rabu (22/05/2024). (Dokumentasi Polres Mahakam Ulu)

Jika ditarik garis lurus menggunakan Google Earth, Jarak Ujoh Bilang (pusat pemerintahan Kabupaten Mahakam Ulu) ke Kecamatan Long Apari sekitar 157 kilometer. Saat ini, belum ada jalur darat yang menghubungkan dua tempat tersebut.

Pemerintah pusat memang sedang membangun jalan di ruas tersebut. Namun, jalan yang dibuka baru sekitar 100 kilometer dari Ujoh Bilang-Long Lunuk (Kecamatan Long Pahangai).

“Kondisinya sebagian besar berupa tanah berbatu. Beberapa titik ada jembatan kayu untuk melintasi sungai kecil. Ujoh Bilang-Long Lunuk lewat darat mesti pakai mobil gardan ganda. Waktu tempuh sekitar 7-9 jam,” kata Lejiu.

Biaya angkut menggunakan mobil lewat jalur tersebut Rp 5-6,5 juta. Maksimal yang bisa diangkut satu mobil sekitar 4 ton.

Dari Long Lunuk, sembako mesti diangkut menggunakan perahu lebih kecil. Warga menyebutnya perahu ketinting. Tak bisa menggunakan perahu besar karena pasti akan karam. Waktu tempuh Long Lunuk-Long Apari paling cepat tiga jam. Itu pun melewati banyak riam berbahaya.

Harga barang lain melonjak

Beras Sekarung Rp 1,2 Juta di Kabupaten Mahakam Ulu, Warga Butuh Jalur Darat
Kondisi kapal kayu besar atau long boat yang karam saat mengangkut sembako ke Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. (Dokumentasi Warga Mahakam Ulu)

Selain beras, seluruh kebutuhan pokok ikut melonjak. Lejiu mengatakan, harga gas elpiji 12 kg Rp 800.000, minyak goreng 5 liter Rp 250.000, bensin eceran Rp 30.000 per liter, dan telur ayam Rp 10.000 per buah.

Dihubungi terpisah, Wakil Bupati Mahakam Ulu Yohanes Avun mengatakan, jalan darat di Mahakam Ulu dibangun oleh pemerintah pusat. Ia terus berkomunikasi dengan pemerintah untuk mempercepat pembangunannya agar setiap musim kemarau tiba, warga tak mengalami kesulitan yang sama.

Langkah jangka pendek, kata dia, Pemkab Mahakam Ulu berupaya memperlancar arus angkut barang melalui jalur darat.

“Melalui UPTD Alat Berat, tim bergerak memperbaiki titik-titik jalan yang rusak untuk memperlancar jalur distribusi barang ke kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia,” kata Avun.

Subsidi ongkos angkut

Beras Sekarung Rp 1,2 Juta di Kabupaten Mahakam Ulu, Warga Butuh Jalur Darat
Situasi Kecamatan Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. (Foto: Jadesta Kemenparekraf)

Menurut catatan Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Kabupaten Mahakam Ulu tahun 2022 adalah 4.236 jiwa. Tersebar di 10 kampung.

Agar ribuan warga itu bisa membeli bahan pangan lebih terjangkau, Pemkab Mahakam Ulu menyediakan subsidi ongkos angkut barang. Hal ini diharapkan bisa menekan angka barang pokok di tengah sulitnya akses transportasi di pedalaman Mahakam Ulu.

“Tahun 2025 ini (anggarannya) di kisaran Rp400-500 juta,” kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Mahakam Ulu, Lung.

Mekanismenya, para pedagang dan distributor bisa mendaftar ke pemerintahan desa. Pemerintah desa akan melaporkan ke pemerintah kabupaten agar subsidi ongkos angkut barang segera disalurkan.

Butuh penanganan cepat

Anggota DPD Asal Kaltim Yulianus Henock Sumual. (Foto: Adpim Pemprov Kaltim)
Anggota DPD Asal Kaltim Yulianus Henock Sumual. (Foto: Adpim Pemprov Kaltim)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Kalimantan Timur Yulianus Henock Sumual mengatakan, jalur sungai yang sulit dilalui membuat kebutuhan solar meningkat. Namun, warga hanya dijatah 5 liter per hari di Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) untuk BBM satu harga.

Padahal, kata dia, untuk pergi-pulang mengangkut bahan pokok sedikitnya warga butuh 25 liter solar. Ia meminta pemerintah bergerak cepat menyelesaikan persoalan ini.

“Bisa dibayangkan jika mereka sakit dan harus dirujuk. Warga lewat mana? Jalur sungai tak memungkinkan untuk dilewati,” kata Yulianus.

Ia mengatakan, kondisi sudah genting. Warga di hulu Sungai Mahakam, kata dia, terancam kesehatan dan keselamatan jiwanya.

“(Pemerintah) jangan jadi jagoan tukang janji, tapi tak paham jika ada warga atau rakyat yang hidup dalam kesusahan,” kata Yulianus Henock dalam keterangan tertulis.

Baca juga:

Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar