• Cerita
  • Kenapa Logo Bisnis Catur Adi Ada di Jersey Persiba Balikpapan?
Cerita

Kenapa Logo Bisnis Catur Adi Ada di Jersey Persiba Balikpapan?

Eks Direktur Persiba Balikpapan Catur Adi ditangkap dengan kasus narkoba dan TPPU. Kenapa logo usahanya, Raja Lalapan, ada di jersey Persiba?

Eks Direktur Teknik Persiba Balikpapan Catur Adi. (Foto: Persiba)
Eks Direktur Teknik Persiba Balikpapan Catur Adi. (Foto: Persiba)

Polisi menangkap mantan Direktur Teknik Persiba Balikpapan, Catur Adi Prianto, dan menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus narkoba. Ia diduga sebagai bandar besar di Kaltim yang juga mengendalikan peredaran narkoba di Lapas Kelas II A Balikpapan.

Selain itu, kepolisian juga mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang atau TPPU yang dilakukan Catur. Aliran uang bisnis narkoba Catur ditelusuri untuk diketahui ke mana saja uang itu digunakan.

“Kami masih dalami untuk aliran dana ke mana saja. Nanti Subdit TPPU yang bergerak. Masih didalami. Saya belum bicara gamblang,” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Untuk diketahui, Catur sebelumnya bertugas di Polda Kaltim sebagai anggota polisi setidaknya sampai 2020. Setelahnya ia dikabarkan pensiun dini, kemudian memulai dunia usaha dan bergelut di dunia sepak bola lokal di Balikpapan.

Salah satu usahanya ialah Raja Lalapan yang punya tiga cabang di Kota Balikpapan. Logo Raja Lalapan ini pun muncul di bawah nomor punggung pada jersey pemain Persiba Balikpapan. Terakhir, logo itu tersemat saat Persiba Balikpapan memenangkan musim Liga 3 pada 27 Februari 2025.

CEO Persiba Balikpapan, Ichsan Rachmansyah Sofyan, menyatakan desain jersey dan pencantuman logo tak melulu berupa dukungan dalam bentuk uang. Ia menekankan keuangan Persiba Balikpapan dilakukan secara profesional dan tak pernah mendapat pendanaan dari Catur sama sekali.

“Kontribusi Raja Lalapan lebih ke arah pemberian makanan sehari-hari untuk tim, bukan dalam bentuk uang,” jelasnya saat dihubungi dari Balikpapan, Rabu (12/3/2025).

Kontrak Catur Hanya Satu Musim di Persiba

Terlihat logo Raja Lalapan, usaha milik Eks Direktur Teknik Persiba Balikpapan Catur Adi, di bawah nomor punggung jersey Persiba. (Foto: Persiba)
Terlihat logo Raja Lalapan, usaha milik Eks Direktur Teknik Persiba Balikpapan Catur Adi, di bawah nomor punggung jersey Persiba. (Foto: Persiba)

Sebagai CEO Persiba Balikpapan, Ichsan menyebut posisi Catur terakhir di Persiba Balikpapan adalah Direktur Teknik. Tugasnya berkoordinasi dengan pemain, pelatih, dan memastikan segala hal teknis tim berjalan optimal.

Tugas Catur sebagai direktur teknik itu, lanjut Ichsan, berakhir pada 27 Februari 2025, tepat setelah Persiba berhasil lolos ke Liga 2 usai menang adu penalti melawan PSGC Ciamis. Dengan tugas dan fungsi Catur pada musim Liga 3 itu, Ichsan memastikan Catur tidak pernah memberikan pendanaan finansial kepada Persiba.

“Pendanaan kami berasal dari sponsor, pemegang saham, dan saya sendiri sebagai CEO. Saya memastikan setiap aliran dana masuk dan keluar tercatat dengan baik,” ujar Ichsan.

Ia menyatakan, kasus hukum yang menjerat Catur merupakan persoalan pribadi Catur sebagai individu. Hal itu tak berkaitan dengan Persiba. Ichsan menyebut saat ini timnya fokus menyiapkan segala sesuatu untuk bertanding di Liga 2.

Kronologi perkara Narkoba Catur

Catur Adi ditangkap oleh Bareskrim Polri setelah Polisi menggeledah Lapas Kelas II A Balikpapan pada 27 Februari 2025. Penggeledahan itu dilakukan karena polisi mendapat kabar ada tiga kilogram sabu yang masuk ke lapas tersebut.

Dalam penggeledahan, polisi menemukan 69 gram sabu yang diduga sisa pemakaian para narapidana. Polisi kemudian menetapkan 9 tersangka yang merupakan narapidana Lapas Kelas IIA Balikpapan.

Salah satu tersangka, yakni E, disebut polisi sebagai koordinator untuk mengedarkan narkoba di dalam lapas. Dari keterangan E dan tersangka lain kepada polisi, pengendali narkoba itu mengerucut pada satu nama, yakni Catur sebagai bandar.

“Catur ini merupakan bandar besar di Kaltim. Sejak kapan? Sejak lama,” ujar Mukti Juharsa.

Ia menekankan kapolri memerintahkan bandar narkoba wajib dimiskinkan. Untuk itu, kasus TPPU Catur didalami. Perputaran uang bisnis narkoba jaringan Catur ini disinyalir mencapai Rp 2,1 triliun.

Dalam pengungkapan awal, polisi menyita lima mobil dan dua motor milik Catur yang dititipkan di Polda Kaltim. Kendaraan tersebut antara lain Lexus merah, Honda Civic hitam, Mustang GT hitam, Honda Freed putih, dan Toyota Alphard putih. Total nilai kendaraan yang disita mencapai Rp 8 miliar.

Jaringan Narkoba di Lapas Balikpapan

Bareskrim Polri menyebut kasus Catur ini berhubungan dengan kasus narkoba Hendra Sabarudin atau Udin. Hendra adalah bandar narkotika yang sebelumnya mendekam di Lapas Tarakan Kelas IIA.

Udin yang ditangkap polisi pada 2024 telah memasukkan sekitar 7 ton sabu dari Malaysia ke Indonesia. Sabu diedarkan di Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulawesi, Bali, dan Jawa Timur.

Udin pun tercatat masih menjalankan bisnisnya sekalipun mendekam di penjara. Setelah terbongkar, polisi menelusuri jaringannya sampai menyasar Catur.

Salah satu jaringan Catur di Lapas Balikpapan adalah E, mantan anggota polisi yang telah dipecat karena kasus narkoba. E bersama delapan narapidana lainnya mengendalikan dan mengedarkan sabu di dalam lapas.

Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan, Pujiono Slamet, mengakui bahwa masuknya narkoba ke dalam lapas tidak mungkin terjadi tanpa bantuan petugas. “Kami mencurigai ada fasilitas dari petugas,” ujar Pujiono.

Untuk itu, Polda Kaltim pun akan mendalami siapa saja yang turut terlibat di luar tersangka yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan guna memutus rantai perdagangan jaringan narkoba ini.

Baca juga:

Persiba Bertekad Rebut Tiket Promosi Terakhir

Tjilik Riwut: Tokoh Dayak, Pahlawan dari Kalimantan

Jadwal Kapal Pelni dari Pelabuhan Balikpapan ke Semua Rute, Maret 2025

Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar