• Berita
  • Semarakkan Bincang Sastra, Ruang Sastra Kaltim Gelar “Meranti: Meneroka Sastra Kaltim”
Berita

Semarakkan Bincang Sastra, Ruang Sastra Kaltim Gelar “Meranti: Meneroka Sastra Kaltim”

Ruang Sastra Kaltim, komunitas sastra di Kalimantan Timur, menggelar diskusi dan kelas menulis pada 3 September-29 Oktober 2025.

Peserta diskusi buku berfoto bersama dalam kegiatan yang dihelat oleh Ruang Sastra Kalimantan Timur di Samarinda baru-baru ini. (Dokumentasi Ruang Sastra Kaltim)
Peserta diskusi buku berfoto bersama dalam kegiatan yang dihelat oleh Ruang Sastra Kalimantan Timur di Samarinda baru-baru ini. (Dokumentasi Ruang Sastra Kaltim)

BALIKPAPAN — Komunitas Ruang Sastra Kalimantan Timur menggelar acara bertajuk Meranti: Meneroka Sastra Kalimantan Timur. Acara ini merupakan bagian dari program Penguatan Komunitas Sastra yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan. Rangkaian acara ini akan berlangsung mulai 3 September hingga 29 Oktober 2025 di Kota Samarinda.

Menurut Suhairi, ketua pelaksana sekaligus ketua Ruang Sastra Kaltim, kegiatan ini bertujuan untuk menyemarakkan pembicaraan seputar sastra di Samarinda dan Kalimantan Timur. Ia berharap acara ini menjadi ruang bagi anak muda untuk lebih mengenal penulis lokal.

Beragam kegiatan selama dua bulan

Sejak awal September, Ruang Sastra Kaltim telah mengadakan diskusi rutin bernama Bincang Rabu Sore. Diskusi yang diadakan setiap minggu ini membahas karya-karya penulis yang berdomisili di Kaltim maupun di luar daerah. Total ada tujuh putaran diskusi yang mengajak komunitas anak muda di Samarinda untuk berpartisipasi.

Selain diskusi rutin, acara ini juga menghadirkan dua edisi khusus Bincang Rabu Sore:

  • Bincang Rabu Sore Edisi Khusus: Perempuan dalam Sastra Indonesia akan dilaksanakan pada 24 September 2025. Diskusi ini akan menghadirkan tiga pembicara perempuan dan satu laki-laki untuk membahas isu-isu perempuan dalam sastra, terutama pengalaman penulis perempuan yang tertuang dalam karya sastra.
  • Bincang Rabu Sore Edisi Khusus: Lokalitas dalam Sastra Indonesia akan menjadi acara puncak pada 29 Oktober 2025. Diskusi ini akan mengupas tuntas makna “lokalitas” yang sering disalahartikan. Pertanyaan seperti apakah cerita dari Jakarta dan Jawa termasuk lokalitas, serta posisi cerita-cerita Dayak karya Korrie Layun Rampan, akan dibahas untuk menemukan pemahaman yang lebih akurat.

Kelas menulis cerpen

Selain diskusi, Ruang Sastra Kalimantan Timur juga mengadakan Kelas Penulisan Prosa Cerpen pada 20-21 September 2025. Kelas ini bertujuan mengisi kekosongan kelas penulisan kreatif di Samarinda yang selama ini memengaruhi minat menulis di kalangan anak muda.

Kelas ini akan dibimbing oleh Dadang Ari Murtono dan Andria Septy. Dadang adalah penyair dan penulis yang kini tinggal di Samarinda. Manuskrip pusinya, Sapi dan Hantu, terpilih sebagai juara tiga Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2021.

Sementara itu, Andria Septy adalah cerpenis dan penyair asal Samarinda yang telah menerbitkan buku puisi berjudul Tata Laras Gema Rima (Penerbit Basabasi, 2025). Septy terpilih sebagai salah satu Emerging Writers pada Makassar International Writers Festival in 2020.

Selain dibukukan, karya keduanya telah dimuat di Kompas, Tempo, dan berbagai media daring di Indonesia. Selama satu bulan, para peserta akan didampingi oleh fasilitator yang ahli dalam bidang penyuntingan naskah dan penulisan kreatif.

Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, selama acara berlangsung, total 100 buku atau karya sastra akan dibagikan secara gratis kepada setiap peserta yang hadir. Detail kegiatan bisa disimak di instagram Ruang Sastra Kaltim.

Baca juga:

Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar