KUTAI KARTANEGARA – Seorang pengajar di pondok pesantren di Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dilaporkan ke polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang santriwati.
Kapolsek Samboja, AKP Sarlendra Satria Yudha, membenarkan laporan tersebut yang diterima pihaknya pada Jumat (18/4/2025) sore. Peristiwa itu terjadi di lingkungan pesantren tempat tersangka mengajar.
Kasus ini pertama kali terungkap ketika M (44), warga Muara Sembilang, menerima kabar dari putrinya berinisial E (23). E mengaku bahwa adiknya, telah menjadi korban tindakan tak pantas oleh seorang pengajar berinisial D (29).
Dugaan pelecehan terjadi berulang kali. Berdasarkan keterangan korban, pelaku memaksa membuka pakaian dan menyentuh tubuhnya dengan ancaman tak akan memperlakukannya dengan baik jika menolak. Karena takut, korban terpaksa menuruti perintah tersebut.
Setelah mengetahui hal tersebut, M langsung menjemput anaknya dari pesantren dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Samboja.
“Laporan resmi sudah kami terima, dan saat ini kami sedang mendalami keterangan korban, saksi, serta mengamankan barang bukti,” kata AKP Sarlendra.
Barang bukti yang diamankan antara lain satu helai gamis hijau, jilbab hitam, serta pakaian dalam milik korban. Selain itu, dua saksi juga telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Terlapor saat ini dijerat Pasal 76E juncto Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut mengatur larangan melakukan kekerasan atau tipu muslihat terhadap anak untuk tujuan pencabulan.
Penyelidikan masih berlangsung. Polisi meminta masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam hal perlindungan anak di lembaga pendidikan, termasuk pesantren.
Baca juga :
