SAMARINDA – Ketimpangan fasilitas kesehatan di Kalimantan Timur kembali mencuat. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Hartono Basuki, mengungkapkan kondisi memprihatinkan di Kabupaten Paser yang hingga kini belum memiliki layanan medis memadai, bahkan untuk kebutuhan pemeriksaan dasar yang darurat.
Hartono menyoroti ketiadaan alat CT scan di RSUD Paser. Kondisi itu membuat pasien harus dirujuk ke Balikpapan, dengan risiko tinggi bagi pasien kritis yang membutuhkan penanganan segera. “Ini bukan sekadar soal kurangnya peralatan, tapi menyangkut hak dasar masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan layak,” tegasnya.
Ia membandingkan situasi tersebut dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang dianggap lebih maju berkat kehadiran RS Hermina dan letaknya yang strategis dekat Ibu Kota Negara (IKN). “PPU sudah jauh lebih siap. Fasilitasnya lengkap, infrastrukturnya mendukung. Kondisi ini harusnya menjadi cermin bagi daerah lain, termasuk Paser, untuk bisa sejajar,” ujarnya.
Hartono meminta Pemerintah Provinsi Kaltim agar lebih berpihak dalam penyaluran Bantuan Keuangan (Bankeu) dengan memberikan prioritas pada daerah dengan infrastruktur kesehatan tertinggal. Menurutnya, pemerataan fasilitas adalah kunci mengurangi kesenjangan layanan antarwilayah. “Bankeu jangan sekadar formalitas. Harus ada keberpihakan nyata. Paser butuh atensi khusus, bukan janji,” tandasnya.
Ia menegaskan Komisi IV DPRD Kaltim akan terus mengawal agar isu kesehatan menjadi prioritas dalam pembahasan anggaran. Baginya, belanja di sektor kesehatan adalah investasi jangka panjang bagi kualitas hidup masyarakat, bukan sekadar beban keuangan daerah.
Baca juga :
