SAMARINDA — Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Junaidi, memberikan tanggapan tegas mengenai wacana alih fungsi Hotel Atlet menjadi Perpustakaan. Ia menilai bahwa ide tersebut tidak tepat dan berpotensi mengganggu fungsi utama fasilitas olahraga.
“Kombinasi fungsi olahraga dengan perpustakaan akan sangat tidak efektif. Bayangkan jika ada orang yang sedang membaca buku dan tiba-tiba terganggu oleh suara teriakan. Tentu ini akan mengganggu kondusivitas ruang jika digunakan sebagai perpustakaan,” ungkap Junaidi di Samarinda,12 November 2024.
Meskipun demikian, Junaidi mengapresiasi adanya wacana tersebut sebagai suatu bentuk keprihatinan dari pihak-pihak tertentu. Ia memahami bahwa kekhawatiran muncul dari potensi Hotel Atlet yang tidak terpakai dan bisa menjadi terbengkalai.
“Memang ada kekhawatiran bahwa hotel ini bisa terbengkalai dan menjadi kumuh. Namun, ide tersebut perlu disikapi dengan melakukan survei kelayakan untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya.
Junaidi menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas Hotel Atlet, dengan tetap memprioritaskan fungsi utamanya sebagai pusat kegiatan olahraga.
“Fasilitas ini harus berfungsi untuk mendukung aktivitas olahraga masyarakat. Salah satu program kami adalah Sport Tourism, dan Hotel Atlet adalah salah satu sarana prasarana pendukungnya,” pungkasnya.
Dengan penegasan tersebut, Dispora Kaltim bertekad untuk mengoptimalkan Hotel Atlet sebagai tempat yang mendukung perkembangan olahraga di Kaltim.
***