SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyoroti minimnya jumlah tenaga medis di Kaltim yang dinilai masih jauh dari angka ideal. Saat ini, jumlah tenaga medis hanya sekitar 2.000 orang, sementara kebutuhan ideal diperkirakan mencapai 4.000, atau baru terpenuhi 50 persen.
Menurut Andi, dalam standar ideal, satu tenaga medis – terutama dokter – semestinya hanya menangani maksimal seribu pasien. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan beban kerja yang jauh lebih berat.
“Jumlah tenaga medis kita masih jauh dari rasio yang seharusnya. Ini kondisi darurat yang butuh penanganan serius,” tegas Andi saat ditemui di Samarinda, Senin (21/4/2025).
Menanggapi keterbatasan tersebut, Andi mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan solusi jangka pendek dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti layanan Telemedicine yang kini tengah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Dengan internet yang mulai menjangkau pelosok, Telemedicine bisa menjembatani keterbatasan tenaga medis, apalagi sejalan dengan program digitalisasi dari Gubernur Kaltim,” ujarnya.
Selain itu, ia menyarankan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar Kaltim yang memiliki fakultas kedokteran sebagai langkah cepat untuk mengisi kekosongan tenaga medis, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
“Distribusi sementara bisa dibantu universitas dari luar daerah. Tapi solusi jangka panjang tetap pada penguatan SDM lokal,” jelasnya.
Andi menekankan pentingnya pemberian beasiswa untuk anak-anak daerah agar bisa menempuh pendidikan di bidang kesehatan, dengan harapan mereka kembali dan mengabdi di tempat asalnya.
“Ini investasi jangka panjang. Kita biayai pendidikan mereka, lalu dorong kembali untuk melayani di wilayah-wilayah yang kekurangan,” imbuhnya.
Sebagai bentuk apresiasi, ia juga mengusulkan agar tenaga medis di wilayah perkotaan diberikan kesempatan untuk dirotasi ke daerah 3T dengan skema insentif khusus.
“Insentif tambahan bisa jadi bentuk penghargaan bagi tenaga medis yang bersedia ditugaskan ke daerah pelosok,” tutup Andi.
Baca juga: