Doa Qunut adalah salah satu amalan sunnah yang dibaca setelah ruku’ pada rakaat terakhir sholat Subuh. Selain itu, qunut juga kerap dilakukan di rakaat terakhir shalat witir saat tarawih.
Dalam doa ini, seorang muslim memohon petunjuk, perlindungan, dan rahmat Allah SWT. Qunut menjadi bentuk penghambaan yang tulus, mengungkapkan ketergantungan manusia pada Sang Pencipta dalam menghadapi ujian hidup.
Hukum Membaca Qunut
Menurut mazhab Syafi’i dan Maliki, membaca Qunut saat sholat Subuh hukumnya sunnah. Hal ini didasarkan pada keterangan dalam Kitab Al-Fiqh ‘ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah. Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar juga menegaskan kesunnahan Qunut sebagai sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Landasannya adalah hadits riwayat Anas bin Malik:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ مَا زَالَ رَسُولُ اللهِ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
Artinya: “Rasulullah SAW senantiasa membaca Qunut dalam sholat Subuh hingga beliau wafat.” (HR Ahmad)
Teks Doa Qunut dan Terjemahan
Terdapat dua versi doa Qunut: pendek dan panjang. Berikut teks beserta artinya:
Qunut Pendek
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيَ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ .
“Allaahummah dinii fii man hadaits, wa ‘aafiinii fii man ‘aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a’thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa ‘alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalaits, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalit”
Artinya:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk bersama orang yang Engkau beri petunjuk, berilah kesehatan bersama orang yang Engkau sehatkan, tolonglah aku bersama orang yang Engkau tolong, berkahilah rezeki yang Engkau berikan, lindungi aku dari keburukan takdir-Mu. Engkaulah yang menetapkan hukum, bukan yang dihukum. Tidaklah hina orang yang Engkau lindungi. Maha Suci Engkau, Tuhan kami, Yang Maha Tinggi.”
Qunut Panjang
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم
“Allaahummahdinii fiiman hadaita, wa ‘aafinii fiman ‘aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a’thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaika, wa innahu laa yadzillu man waalaita, wa laa ya’izzu man ‘adaita, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalaita, fa lakal hamdu ‘alaa maa qadhaita, astahgfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa alihi wa shahbihi wasallama”
Artinya:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk, kesehatan, dan pertolongan sebagaimana yang Engkau berikan kepada hamba-Mu. Berkahilah rezekiku, lindungi aku dari keburukan takdir-Mu. Engkau yang menetapkan hukum tanpa ada yang menghukum-Mu. Tidak hina orang yang Engkau lindungi, tidak mulia yang Engkau musuhi. Segala puji bagi-Mu, aku memohon ampun dan bertobat. Semoga rahmat Allah tercurah pada Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya.”
Tata Cara Membaca Qunut
- Mengangkat Tangan: Saat membaca Qunut, disunnahkan mengangkat kedua tangan setinggi dada dengan telapak terbuka, sesuai anjuran Imam Nawawi.
- Tidak Mengusap Wajah: Usai Qunut, langsung sujud tanpa mengusap wajah.
- Membalikkan Telapak Tangan: Ketika meminta perlindungan dari bala, telapak tangan diarahkan ke bawah. Saat memohon rezeki atau kebaikan, telapak diarahkan ke atas.
- Diam atau Membaca Tsana: Jika imam berhenti sejenak saat Qunut, makmum disunnahkan membaca pujian kepada Allah (tsana) atau diam.
.
Bacaan tsana adalah sebagai berikut:
فَإِنَّك تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْك وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْت تَبَارَكَتْ رَبَّنَا وَتَعَالَيْت
“Fainnaka taqdhii wa laa yuqdho ‘alaika wa innahu laa yadzillu mawaa layth, tabaa rokath robbunaa wa ta’aalaith”
.
Baca juga: