BONTANG – Dukung pemulihan korban tindak pidana terorisme, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) salurkan bantuan psikososial senilai Rp340 Juta bagi 34 penyintas di wilayah Sulawesi. Program ini bagian dari komitmen perusahaan menjalankan peran yang berorientasi pada aspek kemanusiaan dan keberlanjutan.
Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim Mohamad Agung, mengatakan program ini tindak lanjut arahan Pupuk Indonesia, sekaligus wujud kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terkait dukungan medis dan psikososial bagi korban terorisme di wilayah operasi perusahaan Pupuk Indonesia Grup.
Pupuk Kaltim pun tercatat terlibat aktif pada program ini sejak 2022, dengan fokus dukungan terhadap para penyintas di wilayah timur Indonesia. Melalui dukungan ini, Pupuk Kaltim menunjukkan kehadiran dan kepedulian dunia usaha bagi para korban yang masih berjuang memulihkan kualitas hidup pasca kejadian.
“Korban terorisme butuh perhatian berkelanjutan agar dapat kembali bangkit, serta menjalani kehidupan dengan lebih mandiri dan bermartabat. Makanya Pupuk Kaltim secara konsisten berperan aktif memberi dukungan sejak 2022,” ujar Agung, saat penyerahan bantuan di Ballroom Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana, Kawasan IPSC Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Dijelaskan Agung, bantuan yang kali ini disalurkan mencakup dukungan pendidikan, kesehatan, dan stimulan usaha yang disesuaikan kebutuhan masing-masing penerima. Seluruhnya berasal dari empat provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. Penetapan wilayah tersebut sejalan dengan fokus wilayah operasi dan pembinaan Pupuk Kaltim, sekaligus bagian dari pemerataan manfaat TJSL perusahaan.
Tercatat pada 2022, Pupuk Kaltim menyalurkan bantuan Rp407,24 Juta bagi empat penyintas di Kalimantan Timur, dengan fokus pemulihan medis dan dukungan pendidikan. Selanjutnya pada 2023, disalurkan bagi 49 korban melalui sinergi bersama seluruh perusahaan Pupuk Indonesia Grup. Sementara di tahun 2024, Pupuk Kaltim berpartisipasi pada program pemulihan psikososial bagi 22 penyintas di Kalimantan Timur, Sulawesi, dan Maluku dengan total bantuan Rp820 Juta.
“Melalui program ini, Pupuk Kaltim berharap para penyintas dapat memperoleh kembali kepercayaan diri, memperkuat ketahanan mental, serta meningkatkan kualitas hidup secara bertahap,” tandas Agung.
Direktur SDM dan Umum Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan, mengungkapkan keterlibatan Pupuk Indonesia Grup mendukung pemulihan korban terorisme, merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap isu kemanusiaan yang berdampak luas bagi bangsa.
Hal ini pun bagian dari kebijakan strategis Pupuk Indonesia, untuk tidak hanya bertanggung jawab terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional, tetapi juga berkontribusi aktif mendukung stabilitas sosial hingga pembangunan berkelanjutan.
“Upaya pemulihan korban terorisme menjadi langkah nyata kami dalam membangun masyarakat yang tangguh, inklusif, dan berdaya. Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung program ini secara berkesinambungan,” ujar Tina.
Kepala BNPT Eddy Hartono, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia Grup terhadap program pemulihan korban tindak pidana terorisme. Menurutnya, keterlibatan aktif BUMN merupakan wujud kolaborasi strategis antara negara dan dunia usaha dalam memastikan hak-hak korban terpenuhi secara menyeluruh.
Eddy Hartono menegaskan, pemulihan korban terorisme bukan proses singkat. Namun perjalanan panjang yang butuh kesinambungan program, sensitivitas sosial, serta komitmen lintas sektor. Sesuai itu, Pupuk Indonesia Grup memberi kontribusi signifikan karena tidak hanya menghadirkan bantuan sesaat, tapi juga mendukung proses pemulihan yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Pupuk Indonesia Grup, yang konsisten mendukung program pemulihan korban terorisme. Dukungan ini sangat berarti bagi para penyintas dalam memulihkan kondisi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi mereka,” ucap Eddy Hartono.
Ditambahkan Eddy, sinergi ini menjadi bukti nyata kehadiran negara bagi para korban terorisme. Tidak hanya dalam aspek penegakan hukum dan pencegahan, tapi juga memastikan para penyintas mendapat pendampingan dan dukungan untuk kembali menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
“Kehadiran negara harus dirasakan secara nyata oleh para penyintas. Kolaborasi dengan BUMN seperti Pupuk Indonesia Grup memungkinkan dukungan pemulihan menjangkau korban dengan lebih luas,” kata Eddy.
Salah satu penerima manfaat, Marianne Ka’awoan, penyintas Bom Pasar Tentena tahun 2005 asal Poso, Sulawesi Tengah, mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pupuk Kaltim, karena dukungan ini tidak sekadar membantu, tapi juga penguatan moral baginya dalam pemulihan yang dijalani. Bantuan akan dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan alat bantu kesehatan, agar dia dapat beraktivitas dengan lebih baik pasca kakinya diamputasi.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pupuk Indonesia Grup, khususnya Pupuk Kaltim atas kepedulian serta dukungannya. Terima kasih juga kepada BNPT, yang tidak pernah berhenti mendampingi kami dalam proses pemulihan fisik, psikologis, dan kehidupan secara menyeluruh,” tutur Marianne.
