SAMARINDA – Satu bulan berlalu sejak PT Pertamina Patra Niaga menjanjikan layanan bengkel gratis bagi pengguna sepeda motor yang terdampak bahan bakar bermasalah. Namun hingga kini, belum ada realisasi dari komitmen tersebut. Hal ini mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz.
Menurut Giaz, lambannya realisasi program yang diumumkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada 9 April lalu menunjukkan lemahnya keseriusan Pertamina dalam menangani keluhan masyarakat.
“Ini bukan soal janji di atas kertas. Masyarakat sudah dirugikan karena BBM tidak sesuai spesifikasi, dan sekarang janji perbaikan pun tak kunjung ditepati,” ungkapnya.
Ia juga mengkritik minimnya informasi publik terkait pelaksanaan program, termasuk lokasi, waktu, dan mekanisme layanan bengkel gratis yang dijanjikan. Menurutnya, sikap tidak transparan ini justru memperkeruh situasi dan memperbesar ketidakpercayaan masyarakat.
“Harus ada kejelasan. Jangan sampai masyarakat merasa dibohongi dua kali: oleh kualitas BBM dan oleh janji perbaikan,” tegas Giaz.
Giaz menegaskan bahwa DPRD Kaltim tidak akan tinggal diam. Ia memastikan pihaknya akan terus mengawal persoalan ini hingga masyarakat mendapatkan keadilan.
“Kalau komitmen ini tidak segera diwujudkan, kami akan pertanyakan langsung dalam forum resmi berikutnya,” tutupnya.
Baca juga :
