BALIKPAPAN-PSM harus susah payah memenangi duel kontra wakil Myanmar, Shan United FC, pada pertandingan kedua Grup A, ASEAN Club Championship 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Rabu (25/9/2024) malam.
Gol kemenangan Juku Eja, julukan PSM, baru tercipta pada menit 90+1 perpanjangan waktu, lewat pemain bertahan, Abdul Rahman.
Pada pertandingan tersebut, PSM unggul lebih dulu melalui gol penyerang Nermin Haljeta pada menit 32 dan Aloisio Soares Netto pada menit 36. Menjelang turun minum, Shan United FC berhasil memperkecil ketinggalan melalui Efrain Rintaro da Silva pada menit 45+2. Skor 2-1 untuk PSM bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSM langsung mengambil inisiatif menyerang dan berhasil memperlebar keunggulan lewat Latyr Fall, 2 menit setelah peluit babak kedua ditiup wasit. Skor 3-1 untuk PSM.
Ketinggalan dua gol, Shan United FC justru tampil semakin menekan. Hasilnya, juara bertahan Liga Myanmar ini sukses mencetak gol lewat M Sekyi pada menit 56. Bahkan, pada menit 63, M Bakayoko sukses menjebol gawang PSM yang dikawal Hilman Syah. Skor sama kuat 3-3.
Beruntung, pada menit 90+1, Abdul Rahman sukses mencetak gol dan membawa PSM memetik kemenangan berharga atas Shan United FC. Skor 4-3 untuk PSM bertahan hingga akhir pertandingan.
Tambahan tiga poin membuat PSM untuk sementara naik ke peringkat 1 tabel klasemen Grup A, dengan koleksi 4 poin. Sebaliknya, bagi Shan United FC, kekalahan ini kian membenamkan posisi mereka di dasar klasemen.
Pelatih PSM Bernardo Tavarez menilai timnya pantas memenangi duel sengit ini. Apalagi, sepanjang jalannya laga, PSM mampu menciptakan banyak peluang.
Hanya saja, kemenangan Juku Eja harus dibayar mahal dengan cideranya Nermin Haljeta dan Ricky Pratama, yang kian menambah panjang daftar pemain cedera di kubu PSM.
Situasi ini jelas membuat Bernardo mesti berpikir keras jelang bentrok dengan Persija pada lanjutan Liga 1, 29 September nanti.
Pelatih asal Portugal ini menilai, kondisi lapangan latihan yang buruk membuat pemain kian rentan cidera. “Faktor lapangan latihan yang buruk, termasuk kondisi lapangan di Stadion Batakan membuat pemain beresiko cidera,” kata dia.
Pelatih Shan United FC Hiroki Ono menyebut anak asuhnya hanya kurang beruntung pada pertandingan tersebut. “Kami hanya kurang beruntung dan kebobolan pada menit akhir,” kata dia selepas laga.
Hiroko juga tetap memberi apresiasi atas kerja keras dan spirit yang ditunjukkan para pemain di atas lapangan.
“Saya senang dengan spirit dan perfoma yang ditunjukkan pemain. Mereka mampu mencetak tiga gol,” kata dia.
Baca juga: