Buah wanyi bernama latin Mangifera caesia Jack. Ia adalah buah tropika dan tergolong kerabat mangga. Buah ini adalah salah satu yang tumbuh di banyak titik di Pulau Kalimantan.
Di beberapa tempat, buah ini juga disebut wani atau binjai. Sepintas, bentuk buah ini mirip dengan mangga, yakni lonjong tak beraturan. Kulitnya sedikit bertekstur dan berwarna hijau. Namun, beberapa jenis buah unik ini juga ada yang berwarna kecoklatan saat matang.
Pohon wanyi pun mirip dengan mangga dengan bentuk daun yang lancip. Tingginya bisa mencapai 12 meter. Beberapa sumber menyebut pohon Mangifera caesia Jack bisa berbuah empat tahun sekali.
Perbedaan dengan mangga akan terlihat saat kita sudah mulai mengupasnya. Saat kulit bagian luar kita kupas, daging buah wanyi berwarna putih. Tekstur daging buah lebih berserat dibandingkan mangga, tetapi lembut saat dikonsumsi.
Saat sudah matang, buah wanyi akan menguarkan harum yang khas. Rasa buah wanyi pun manis, sedikit mirip dengan rasa mangga.
Kaya manfaat
Lantaran banyak tumbuh di Kalimantan, buah wanyi dimanfaatkan oleh sejumlah masyarakat dayak, salah satunya di Kalsel. Selain dikonsumsi buahnya untuk menambah vitamin C, buah wanyi juga dimanfaatkan bijinya.
Sejumlah masyarakat dayak memanfaatkan bijinya sebagai obat bengkak dengan gejala benjolan pada tubuh yang disertai nyeri dan merah. Cara mengolahnya mula-mula satu biji wanyi dibakar sampai menjadi arang.
Selanjutnya, biji tersebut ditambahkan air bersih sekitar 10 mm. Setelahnya, larutan tersebut dioleskan pada bagian yang bengkak.
Selain itu, daun Mangifera caesia Jack pun mengandung fenolik dan flavonoid. Senyawa fenolik bisa dioptimalkan sebagai perlindungan terhadap patogen.
Ia pun memainkan peran utama sebagai antioksidan dan antikarsinogenik potensial. Dengan fakta tersebut, beberapa jurnal ilmiah menyebut Mangifera caesia Jack punya potensi sebagai tanaman obat.
Sumber:
- Yuniarti Suryatinah dan tim (2020), Eksplorasi dan Inventarisasi Tumbuhan Obat Lokal Berpotensi sebagai Antiinflamasi di Tiga Suku Dayak, Kalimantan Selatan. Buletin Plasma Nutfah 26 (1): 63-76
- Cahaya Rahayu Yuliani dan Tim (2022). Kadar Total Fenolikdan Flavonoid Fraksi n-heksan Daun Binjai (Mangifera caesia Jack. ex. Wall). Jurnal Ilmiah Farmasi 2022, 11-19.