• Cerita
  • Maria Lorena Ramirez: Pelari Sandal dari Meksiko yang Menaklukkan Dunia
Cerita

Maria Lorena Ramirez: Pelari Sandal dari Meksiko yang Menaklukkan Dunia

Maria Lorena Ramirez asal Meksiko: Pelari Rarámuri yang menaklukkan ultramaraton dengan sandal tradisional.

Maria Lorena Ramirez (Photo Credit: Christian Palma)
Maria Lorena Ramirez (Photo Credit: Christian Palma)

Bayangkan seorang pelari ultramarathon menaklukkan rintangan terberat hanya dengan sandal sederhana dan rok tradisional. Itulah Maria Lorena Ramirez, wanita kelahiran 1 Januari 1995 asal Meksiko.

Namanya jadi perbincangan saat ia finish di urutan pertama dalam kategori perempuan Ultra Trail Cerro Rojo di kota Puebla, Meksiko, pada 2017. Saat itu, Lorena berusia 22 tahun dan mengalahkan sekitar 500 pelari lain dari 12 negara.

Hasilnya? Dia memenangkan lomba dengan menyelesaikan ultramaraton 50 km dalam waktu 7 jam 20 menit. Ia meninggalkan para pelari dengan berbagai perlengkapan modern.

Lorena mengenakan huarache, sandal selop dari ban mobil bekas yang biasa dikenakan perempuan suku Raramuri.

Siapakah Maria Lorena Ramirez?

Huaraches, terbuat dari ban daur ulang, dan rok panjang yang biasa dipakai Lorena Ramirez. (Foto: IMDB)
Huaraches, terbuat dari ban daur ulang, dan rok panjang yang biasa dipakai Lorena Ramirez. (Foto: IMDB)

María Lorena Ramírez adalah anggota suku Rarámuri, atau juga dikenal sebagai Tarahumara, yang tinggal di pegunungan Sierra Tarahumara, Chihuahua, Meksiko. Nama “Rarámuri” sendiri berarti “mereka yang berlari cepat” atau “orang-orang berkaki ringan”.

Suku ini memang terkenal dengan kemampuan lari jarak jauh yang luar biasa. Lari adalah bagian penting dari kehidupan dan budaya mereka. Mereka hidup di pegunungan dan di sekitar hutan berbatu cadas.

Dengan kondisi geografis seperti itu, mereka mengandalkan kaki dan berlari untuk berburu, bermain, dan pergi ke berbagai tempat.

Lorena hidup sederhana sebagai seorang penggembala kambing. Setiap hari, dia berjalan atau berlari sekitar 10 hingga 15 kilometer untuk mengurus ternaknya.

Aktivitas harian inilah yang menjadi “latihan” utamanya. Dia tidak memiliki pelatih khusus, tidak ada gym modern, dan tidak pernah memakai sepatu lari bermerek.

Peralatan larinya sangat sederhana: sandal tradisional yang disebut huaraches, terbuat dari ban daur ulang, dan rok panjang yang biasa ia pakai.

Kekuatan Tradisi di Lintasan Lari

Kemenangan Lorena di Cerro Rojo UltraTrail bukanlah kebetulan. Itu adalah hasil dari gaya hidup yang telah diturunkan dari generasi ke generasi di suku Rarámuri.

Bagi mereka, lari bukan hanya olahraga, tetapi laku sehari-hari untuk bertahan hidup. Mereka memiliki adaptasi fisiologis yang unik yang memungkinkan mereka berlari jarak jauh dengan efisien, seperti kemampuan menjaga tekanan darah tetap rendah dan detak jantung yang stabil saat berlari.

Dengan prestasi yang ia raih, banyak orang dan produsen sepatu memberinya sepatu lari modern. Namun, Lorena tak menggunakannya untuk berlari.

Ia memang sempat terpotret mengenakan sepatu saat berlari. Namun, dia merasa lebih nyaman dan bebas dengan sandal huaraches-nya.

“Orang yang pakai sepatu ini berlari di belakang saya,” kata Lorena dalam wawancara di film Netflix, Lorena, Light-Footed Woman.

Maria Lorena Ramirez (Photo Credit: OKC Memorial Marathon)
Maria Lorena Ramirez (Photo Credit: OKC Memorial Marathon)

Baca juga: Kenapa Badak Suka Mandi Lumpur?

Kakaknya, Mario Ramírez, juga seorang pelari. Ini menunjukkan bahwa kemampuan lari jarak jauh adalah bagian integral dari keluarga dan komunitas mereka. Mereka sering berlari bersama dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk bermain, mengejar ternak, atau naik-turun bukit untuk berladang.

Setelah kemenangannya yang fenomenal, Lorena banyak berpartisipasi dalam ajang lari internasional. Dia mencoba peruntungannya di Tenerife Bluetrail di Spanyol, sebuah ultramaraton yang lebih panjang, sekitar 100 kilometer.

Meski tidak selalu meraih podium teratas di lomba-lomba yang lebih jauh ini, partisipasinya dalam ajang tersebut menjadi daya tarik banyak pelari dunia.

Pada ajang Tenerife Bluetrail 2018, dia menyelesaikan lomba 101.4 km dalam waktu lebih dari 20 jam, dan di tahun 2019, dia menyelesaikan 102.9 km dalam waktu hampir 19 jam. Dia juga ikut serta dalam Ultra-Trail de Mexico dan Ultramaratón de los Cañones.

Inspirasi Global dan Dokumenter Netflix

Kisah María Lorena Ramírez menarik perhatian media internasional, termasuk Netflix. Sebuah dokumenter berjudul “Lorena, Light-Footed Woman” dirilis pada 2019.

Film ini membawa kisahnya ke jutaan penonton di seluruh dunia, menjadikannya ikon bagi banyak orang yang mencari inspirasi di luar jalur konvensional. Dia juga menjadi wajah sampul majalah Vogue Mexico, sebuah pengakuan atas keunikannya dan representasi budaya yang kuat di panggung global.

Lorena menjadi duta tak resmi bagi suku Rarámuri dan gaya hidup mereka yang selaras dengan alam. María Lorena Ramírez adalah bukti hidup bahwa pencapaian tidak selalu datang dari teknologi atau peralatan canggih.

Itu datang dari dalam, dari kemauan, semangat yang tak tergoyahkan, dari koneksi dengan akar budaya, dan dari kebiasaan hidup yang dilakukan terus menerus.

Dia mengajarkan kita tentang ketahanan, kesabaran, dan kegembiraan dalam lari, bukan sebagai kompetisi semata, tetapi sebagai bagian dari laku sehari-hari.

Referensi:
Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar