• Cerita
  • Alfamidi Edukasi Orangtua Cegah Anemia pada Balita di Samarinda
Cerita

Alfamidi Edukasi Orangtua Cegah Anemia pada Balita di Samarinda

Anemia pada balita berpotensi melebar ke berbagai penyakit. Deteksi dini dan program di masa 1.000 hari balita penting dilakukan.

PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Cabang Samarinda menggelar program edukasi “Cegah Anemia pada Balita” di Gerai Alfamidi Diponegoro Bukuan, Selasa (25/2/2025).
PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Cabang Samarinda menggelar program edukasi “Cegah Anemia pada Balita” di Gerai Alfamidi Diponegoro Bukuan, Selasa (25/2/2025).

Anemia pada anak, terutama balita, merupakan masalah kesehatan yang sering terlambat terdeteksi karena gejala dan pencegahannya tak disadari orangtua sejak awal. Padahal, kondisi ini berisiko mengganggu tumbuh kembang anak hingga memicu komplikasi pada organ vital anak.

Menyikapi hal tersebut, PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Cabang Samarinda menggelar program edukasi “Cegah Anemia pada Balita” di Gerai Alfamidi Diponegoro Bukuan, Selasa (25/2/2025). Kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) ini bertujuan meningkatkan pemahaman orang tua tentang pencegahan anemia.

Selain itu, kegiatan ini memberikan layanan kesehatan terpadu bagi 80 balita dan keluarga yang hadir. Selain edukasi tentang pentingnya asupan zat besi, acara ini menyediakan pengecekan kesehatan seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lengan, pemberian vitamin A, makanan tambahan (PMT), serta obat cacing.

Kolaborasi Alfamidi dengan Puskesmas Bukuan, Kelurahan Bukuan, dan kader posyandu setempat memperkuat cakupan program, memastikan intervensi kesehatan menyasar masyarakat akar rumput.

Deteksi Dini dan Peran Orang Tua

Ahli Gizi Puskesmas Bukuan, Qonita Putri, menekankan bahwa anemia pada anak kerap tidak disadari hingga muncul komplikasi.

“Gejala seperti lemas atau pucat mungkin tidak muncul di fase awal. Banyak kasus baru terdiagnosa setelah terjadi gangguan pertumbuhan atau kerusakan organ seperti jantung dan otak,” katanya.

Menurut Qonita, edukasi orang tua menjadi kunci untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam memastikan asupan gizi seimbang dan pemantauan rutin di posyandu.

Branch Manager Alfamidi Samarinda, Markus Nurdianto, menyatakan program ini merupakan bagian dari inisiatif “Keluarga Sehat Alfamidi”. Ia menyebut pihaknya berkomitmen mendukung kesehatan anak melalui layanan yang holistik.

“Harapannya, orang tua semakin paham pola asuh tepat, termasuk pencegahan anemia sejak dini,” ujarnya.

Dampak Jangka Panjang dan Komitmen Bersama

Partisipasi aktif kader posyandu dan Puskesmas dalam kegiatan ini diharapkan memperluas kesadaran masyarakat tentang “masa emas” tumbuh kembang balita. “Peran orang tua dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak sangat menentukan kualitas generasi mendatang,” tambah Qonita.

Alfamidi berencana melanjutkan program serupa secara berkala, sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan lingkungan sehat bagi pelanggan dan masyarakat. Dengan sinergi multipihak, upaya pencegahan anemia tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan. Pelibatan dunia usaha bisa turut membangun fondasi SDM unggul sejak dini.

Melalui intervensi edukasi dan layanan konkret, langkah ini diharapkan mengurangi prevalensi anemia pada balita di Samarinda. Hal ini juga menjadi model kolaborasi CSR kesehatan yang berkelanjutan.

Baca juga:

Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar