• Berita
  • Tekan Kasus Stunting di Samarinda, Alfamidi Beri Bantuan 60 Telur per Anak
Berita

Tekan Kasus Stunting di Samarinda, Alfamidi Beri Bantuan 60 Telur per Anak

Alfamidi Samarinda bantu program pengentasan stunting melalui penyaluran 60 butir telur selama enam bulan. Sebanyak 30 anak terima manfaat.

Perwakilan Pemkot Samarinda, Alfamidi Samarinda, dan warga berfoto bersama saat penyaluran program CSR Alfamidi dalam mengentaskan stunting, Selasa (12/11/2024).
Perwakilan Pemkot Samarinda, Alfamidi Samarinda, dan warga berfoto bersama saat penyaluran program CSR Alfamidi dalam mengentaskan stunting, Selasa (12/11/2024). (Foto: Alfamidi Samarinda)

SAMARINDA – Pihak swasta turut berkontribusi dalam pengentasan stunting di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan menyalurkan bahan pangan sesuai kebutuhan gizi anak.

Hal itu, salah satunya, dilakukan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) atau Alfamidi Samarinda. Perusahaan ini memberi bantuan bahan pangan ke 30 anak yang terindikasi stunting di Kecamatan Samarinda Seberang.

Mereka memberi bantuan berupa 60 butir telur per bulan ke setiap anak. Itu diharapkan meningkatkan status gizi para balita.  Sebab, satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein. Bahan pangan itu pun mengandung vitamin A, B, D, K, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, dan seng.

“Kandungan gizi asam amino dan omega-3 dapat meningkatkan kesehatan dan tumbuh kembang anak,” kata Branch Manager Alfamidi Samarinda Heribertus Ari Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (12/11/2024).

Menurut Heribertus, stunting terjadi saat anak kekurangan zat gizi mikro, seperti vitamin A, zat besi, folat, dan seng. Mikronutrien itu dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. Pihaknya berharap program yang mereka jalankan turut mencegah angka stunting di Samarinda.

Perwakilan Pemkot Samarinda, Alfamidi Samarinda, dan warga berfoto bersama saat penyaluran program CSR Alfamidi dalam mengentaskan stunting, Selasa (12/11/2024).
Perwakilan Pemkot Samarinda, Alfamidi Samarinda, dan warga berfoto bersama saat penyaluran program CSR Alfamidi dalam mengentaskan stunting, Selasa (12/11/2024). (Foto: Alfamidi Samarinda)

“Program ini juga akan berlanjut sampai 6 bulan ke depan (November – April 2025),” tambah Heribertus.

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dari Kementerian Kesehatan mencatat, prevalensi stunting tertinggi di Kaltim ditempati Kutai Kartanegara dengan angka 27,1% dan Samarinda sebesar 25,3%. Untuk itu, Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Raudhah Sunarto, mengapresiasi Alfamidi Samarinda dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Samarinda.

“Pentingnya pola asuh dan juga pemberian makanan tambahan sederhana yang diolah oleh orang tua. Berikan anak makanan yang memang tersedia untuk dikonsumsi bersama di rumah,” ujar Raudhah.

Ulfa Widiyanti, warga setempat, merupakan salah satu orangtua yang anaknya mendapat bantuan asupan gizi. Ia mengatakan, anak balitanya bisa lulus stunting atau tak lagi dinyatakan sebagai anak yang masuk kategori stunting.

Anak Ulfa merupakan penerima bantuan program penanganan stunting Alfamidi yang sudah berjalan. Dari program ini, Ulfa mendapat bantuan 60 butir telur setiap bulannya selama enam bulan.

***

Baca juga:

Propublika.id
Propublika.id
Portal berita dan cerita rintisan yang didirikan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2022. Sesuai namanya, kami berupaya menyajikan informasi relevan bagi publik. Selengkapnya lihat laman Tentang Kami.
Bagikan
Berikan Komentar