BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mencatatkan kinerja produksi yang positif hingga pertengahan tahun 2025. Per 30 Juni 2025, realisasi total produksi perusahaan mencapai 3.508.761 ton atau 54,5 persen dari target tahunan sebesar 6,43 juta ton.
“Capaian produksi hingga pertengahan tahun ini menunjukkan keseriusan kami di Pupuk Kaltim dalam menjaga kesinambungan pasokan pupuk bagi petani. Kami terus memastikan ketersediaan stok agar kebutuhan sektor pertanian dapat dipenuhi secara optimal sebagai bentuk kontribusi nyata perusahaan dalam menopang ketahanan pangan nasional,” kata Direktur Operasi Pupuk Kaltim, F. Purwanto dalam siaran persnya.
Rinciannya, produksi Urea mencapai 1.865.517 ton, NPK sebesar 149.882 ton, dan Amonia untuk produk non-pupuk sebesar 1.493.362 ton.
Dengan capaian tersebut, Pupuk Kaltim optimistis dapat memenuhi target produksi tahun ini, yakni 3,43 juta ton Urea, 2,71 juta ton Amonia, dan 285 ribu ton NPK. Target ini didukung oleh kapasitas produksi perusahaan yang mencapai 3,43 juta ton Urea per tahun, 2,74 juta ton Amonia, dan 300 ribu ton NPK.
Purwanto menjelaskan, perusahaan juga tengah menjalankan sejumlah proyek strategis guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi. Salah satunya adalah peremajaan (revamping) Pabrik Amonia PKT-2 yang ditargetkan rampung pada 2025.
“Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi energi secara signifikan. Selain itu, proyek ini juga diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon hingga 110 ribu ton pada tahun 2030,” ujarnya.
Pupuk Kaltim juga membangun pabrik baru di Fakfak, Papua Barat, dengan kapasitas tambahan sebesar 1,15 juta ton Urea dan 825 ribu ton Amonia per tahun. Proyek ini diyakini akan memperkuat peran Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan daya saing global perusahaan.
“Melalui pembangunan sejumlah proyek strategis, termasuk pabrik baru di Fakfak, kami berupaya meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Pupuk Kaltim untuk menopang ketahanan pangan nasional, mendorong efisiensi operasional, dan meningkatkan daya saing perusahaan,” lanjut Purwanto.
Di sisi lain, penyaluran pupuk subsidi juga mencatat kinerja positif. Hingga akhir semester I 2025, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 500.484 ton pupuk subsidi yang terdiri dari 349.029 ton Urea, 124.410 ton NPK, dan 27.045 ton NPK Formula Khusus ke wilayah-wilayah tanggung jawabnya.
Distribusi pupuk dilakukan secara digital melalui aplikasi i-Pubers yang memungkinkan penebusan pupuk subsidi hanya dengan KTP. Sistem ini dinilai mempermudah petani serta menjamin akurasi dan efisiensi penyaluran.
“Realisasi ini mencerminkan komitmen Pupuk Kaltim dalam menjalankan mandat pemerintah terkait penyaluran pupuk subsidi guna menunjang produktivitas pertanian nasional dan memperkuat ketahanan pangan,” ujar Purwanto.
Baca juga :