• Berita
  • Pupuk Kaltim Kembangkan Smart Green House di Kutai Timur
Berita

Pupuk Kaltim Kembangkan Smart Green House di Kutai Timur

Smart green house Pupuk Kaltim bantu petani Kutim tingkatkan hasil panen cabai dan melon.

Petani binaan PKT Hidayatullah memanen cabai rawit dan cabai merah keriting di lahan seluas 1,5 hektare. Program pendampingan Pupuk Kaltim terbukti meningkatkan hasil panen secara signifikan sejak awal 2025. (Foto : Pupuk Kalimantan Timur)

KUTAI TIMUR – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mendorong tata kelola pertanian modern dan berkelanjutan melalui pengembangan Smart Green House di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Pertanian Berkelanjutan Terpadu (PKT) Hidayatullah yang telah berjalan sejak 2022.

Pengembangan Smart Green House ditandai dengan penanaman perdana bibit melon Inthanon secara hidroponik menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation) pada Selasa (3/6/2025). Sistem ini dinilai efisien dalam penggunaan air dan nutrisi.

Menurut Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim, Lendl Wibisana, Smart Green House menjadi wujud komitmen perusahaan terhadap pertanian presisi yang ramah lingkungan, dengan pendampingan intensif kepada kelompok tani binaan.

“Penanaman perdana bibit melon ini menjadi simbol dimulainya pemanfaatan smart green house untuk budidaya hortikultura yang lebih modern, efisien dan ramah lingkungan. Targetnya dalam dua hingga tiga bulan ke depan sudah menunjukkan hasil yang bisa dipanen oleh para petani,” jelas Lendl.

Tak hanya melon, Pupuk Kaltim juga melakukan panen cabai rawit dan cabai merah keriting yang sebelumnya dibudidayakan di lahan seluas 1,5 hektare. Sejak Februari 2025, hasil panen menunjukkan tren meningkat, dengan rata-rata 55 kilogram cabai rawit dan 67 kilogram cabai merah keriting per panen.

“Ini menunjukkan jika pengelolaan program PKT Hidayatullah berhasil dengan hasil signifikan, sebagai upaya memperkuat kapasitas dan produktivitas sektor pertanian di tingkat lokal. Makanya smart green house jadi pengembangan melalui penerapan teknologi pertanian presisi,” tambahnya.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, mengatakan konsep smart green house diarahkan sebagai role model pertanian cerdas di Kalimantan Timur. Program ini juga mendukung petani dalam beradaptasi dengan teknologi pertanian modern sekaligus menyasar generasi muda agar lebih dekat dengan dunia pertanian.

“Hal ini pun diharap tak hanya mampu mendorong tata kelola pertanian secara optimal, tapi juga memberi nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar,” kata Teguh.

Lebih lanjut, Teguh menyebutkan bahwa keberhasilan PKT Hidayatullah dalam tiga tahun terakhir menunjukkan potensi besar untuk replikasi dan pengembangan ke wilayah lain. Program ini dinilai mampu membentuk petani yang mandiri dan tangguh, serta memperkuat ketahanan pangan lokal secara kolektif.

“Jika pertanian dikelola dengan benar melalui kemitraan strategis, hasilnya tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga membentuk karakter petani yang mandiri dan tangguh. Ini bisa kita lihat dari program PKT Hidayatullah,” ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Qoryah Mubarokah, Syamsuddin, turut menyampaikan dampak positif program terhadap petani binaan. Menurutnya, pembinaan dari Pupuk Kaltim telah meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola lahan sesuai karakteristik dan potensi komoditas.

“Petani Qoryah Mubarokah sudah merasakan manfaat program ini, khususnya ekonomi yang mulai bisa ditopang dari hasil panen. Makanya kami optimis untuk selalu mengembangkan potensi komoditas ke depannya,” ucap Syamsuddin.

Ia berharap pendampingan dari Pupuk Kaltim dapat terus berlanjut, khususnya dalam memperkuat jejaring pemasaran hasil panen ke pihak off taker, agar manfaat program semakin luas dirasakan.

“Kami harap pendampingan berkelanjutan Pupuk Kaltim, utamanya dari sisi penjualan hasil panen kepada off taker. Sebab kami masih lemah di bidang itu,” pungkasnya.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar