BANDUNG – Angkutan umum perkotaan dalam sepuluh tahun terakhir berkembang pesat. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Seminar Nasional “Arah Kebijakan Transportasi Nasional dalam Penguatan Angkutan Umum Perkotaan di Indonesia” di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (14/10/2024).
“Perkembangan angkutan umum perkotaan mengalami perkembangan sangat pesat sepuluh tahun terakhir. Sejumlah milestone atau tonggak telah menandai transformasi transportasi perkotaan dalam satu dasawarsa ini,” ujar Budi , dalam kegiatan yang diselenggarakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu.
Seperti dilansir dephub.go.id, Budi menyampaikan pembangunan transportasi perkotaan berperan dalam menggerakkan ekonomi dan menunjang mobilitas massa. Dalam 10 tahun terakhir ini, lanjut dia, pemerintah telah memfasilitasi dilakukannya akselerasi transformasi transportasi perkotaan di Indonesia.
Tonggak pertama diawali dengan pembangunan double track kereta api Jawa bagian Selatan dan sebagian wilayah Jawa Barat. Selain itu, ada pula double double track atau jalur dwiganda untuk kawasan Jabodetabek.
Dengan adanya pembangunan jalur kereta api ini, angkutan perkeretaapian perkotaan pun dinilai berkembang pesat. Jumlah penumpang angkutan massal kereta rel listrik (KRL) saja telah mencapai 1,2 juta penumpang per harinya.
Ini menjadi tonggak awal transformasi angkutan perkotaan. Adapun tonggak kedua adalah dibangunnya kereta api Makassar-Pare-Pare yang menjadi kereta pertama di kawasan timur Indonesia.
Saat ini KA Makassar – Pare-pare lintas Maros – Garongkong telah beroperasi. KA ini merupakan bagian dari KA TransSulawesi yang akan menghubungkan Makassar dengan Manado.
Saat itu, kata Budi, Presiden menyatakan pembangunan jangan hanya dilakukan di Pulau Jawa saja. Maka, dibangunlah kereta api Makasar-Pare-Pare. Tak hanya angkutan penumpang, tapi angkutan logistiknya pun dikembangkan.
“Ke depan, kehadiran kerata api TransSulawesi ini akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya wilayah Sulawesi serta mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru,” kata Budi.
Tonggak ketiga adalah dibangunnya transportasi Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) di Palembang dan Jabodetabek. Budi menilai, kehadiran MRT dan LRT menjadi salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan di perkotaan.
Tonggak selanjutnya ialah transformasi perkotaan kian meningkat dengan hadirnya kereta api cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Teknologi kereta cepat yang dihadirkan di Indonesia ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara.
Pembangunan KCJB, kata Budi, akan mendorong bangsa Indonesia untuk pembelajaran teknologi, metode, dan manajemen konstruksi yang lebih efisien, serta mengadopsi teknologi perkeretaapian yang lebih tinggi.
“Presiden ingin sekali ada teknologi yang paling canggih di dunia, yakni kereta cepat, bisa diterapkan di Indonesia. Awalnya, banyak yang menentang. Namun, pada akhirnya banyak yang mengapresiasi adanya kereta cepat ini. Mari kita kejar perkembangan teknologi itu karena pada dasarnya kita adalah negara besar yang memungkinkan melakukan alih teknologi,” ucap Budi.
Terintegrasi dan berkelanjutan
Budi melanjutkan, tonggak penting selanjutnya dalam transportasi perkotaan adalah elektrifikasi transportasi serta integrasi antarangkutan yang mendorong keberlanjutan transportasi perkotaan.
Dalam hal ini, pemerintah terus mendorong dan memfasilitasi penggunaan kendaraan berbasis listrik, baik melalui pembuatan aturan, maupun pemberian subsidi. Terkait integrasi wilayah perkotaan, khususnya Jabodetabek, kata Budi, saat ini telah terintegrasi dengan baik.
Budi melanjutkan, sistem transportasi perkotaan telah terintegrasi, baik secara fisik maupun digital, yang melibatkan berbagai moda, seperti KRL, BRT, kereta bandara, MRT, dan LRT.
“Sistem transportasi Jabodetabek diharapkan menjadi proyek percontohan transportasi perkotaan yang efisien, aman, nyaman, inklusif, dan ramah lingkungan,” kata Budi.
Budi berharap para akademisi dapat menopang transformasi transportasi ini melalui riset, opini, dan masukan yang dapat membangun transportasi perkotaan. Ia mencontohkan, pembuatan baterai bisa dianalisis oleh peneliti untuk menunjang kendaraan listrik.
Budi berharap ada riset dan pandangan mengenai baterai kendaraan listrik yang murah, ringan, dan tahan lama. Inovasi-inovasi ini dibutuhkan untuk memberikan solusi kendaraan listrik dalam negeri.
“Sehingga pada akhirnya apa yang kita lakukan memberikan kemajuan bagi transportasi Indonesia dan memberikan kebanggaan,” pungkas Budi.
Baca juga: