• Berita
  • Ekspor Kaltim Agustus 2025 Naik 7,42 Persen
Berita

Ekspor Kaltim Agustus 2025 Naik 7,42 Persen

Ekspor Kaltim Agustus 2025 naik 7,42 persen ke US$1,82 miliar, ditopang nonmigas meski secara kumulatif masih turun.

Foto udara aktifitas bongkar muat di pelabuhan. (Foto : iStock/AvigathorPhotograper)

SAMARINDA – Nilai ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2025 tembus US$1,82 miliar. Angka ini naik 7,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menyebut kenaikan tersebut ditopang oleh ekspor nonmigas, meski kinerja ekspor migas justru menurun.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa secara akumulasi Januari–Agustus 2025, tren ekspor masih melemah dibandingkan tahun lalu. Total nilai ekspor delapan bulan pertama tahun ini tercatat US$13,56 miliar atau turun 16,43 persen dibandingkan periode sama pada 2024.

Ekspor migas pada Agustus 2025 mencapai US$174,72 juta, turun 2,61 persen dari bulan sebelumnya. Sebaliknya, ekspor nonmigas melonjak hingga US$1,65 miliar, naik 8,60 persen.

“Meski ekspor migas melemah, peningkatan ekspor nonmigas cukup besar sehingga total ekspor bulan Agustus tetap meningkat,” ujar Yusniar Juliana dalam keterangan tertulis.

Yusniar menambahkan, lonjakan terbesar berasal dari kelompok bahan bakar mineral yang naik US$163,93 juta atau 14,74 persen. Sementara itu, penurunan terdalam tercatat pada produk kimia dengan kontraksi US$17,37 juta atau 42,53 persen.

Dalam periode Januari–Agustus 2025, Tiongkok menjadi tujuan ekspor utama dengan nilai US$3,89 miliar (31,77 persen), diikuti India sebesar US$2,04 miliar (16,70 persen), dan Filipina senilai US$1,09 miliar (8,93 persen). “Komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan Kaltim dengan kontribusi 69,20 persen dari total ekspor,” jelas Yusniar.

Dari sisi asal barang, tiga pelabuhan utama mencatat kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor Agustus 2025. Pelabuhan Balikpapan menempati urutan pertama dengan US$501,98 juta, disusul Pelabuhan Samarinda US$339,66 juta, serta Pelabuhan Bontang Bay dengan US$308,63 juta.

“Pelabuhan-pelabuhan besar ini menjadi jalur utama distribusi komoditas ekspor Kaltim, terutama sektor tambang dan industri,” tambah Yusniar.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar