• Berita
  • BPS: Ekonomi Kaltim Masih Tumbuh di Tengah Tekanan Global
Berita

BPS: Ekonomi Kaltim Masih Tumbuh di Tengah Tekanan Global

BPS mencatat ekonomi Kaltim tetap solid dengan surplus perdagangan US$4,09 miliar dan IPM mencapai 79,39.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Foto : iStock/Ismagilov)

SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur mencatat ekonomi Kaltim tumbuh positif pada triwulan III 2025. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tercatat meningkat 4,26 persen secara tahunan (y-on-y) dan 0,88 persen secara triwulanan (q-to-q). Secara kumulatif, ekonomi Januari–September 2025 tumbuh 4,35 persen (c-to-c).

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, mengatakan pertumbuhan tersebut menunjukkan daya tahan ekonomi daerah yang cukup kuat di tengah tekanan global. “Kinerja perekonomian Kalimantan Timur tetap positif, ditopang oleh peningkatan produksi industri pengolahan dan ekspor komoditas unggulan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,96 persen (y-on-y). Kenaikan ini didorong peningkatan output industri migas, pupuk, bahan kimia, serta minyak kelapa sawit dan turunannya. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian serta konstruksi mengalami kontraksi, sejalan dengan penyesuaian produksi dan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa menjadi pendorong utama pertumbuhan, diikuti investasi (PMTB) dan konsumsi rumah tangga.

Yusniar menjelaskan, neraca perdagangan Kaltim pada triwulan III 2025 surplus US$4,09 miliar, naik 11,26 persen dibanding triwulan sebelumnya. “Realisasi investasi juga tumbuh signifikan, baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun dalam negeri (PMDN),” katanya.

Ia menambahkan, aktivitas konsumsi masyarakat turut menguat, tercermin dari meningkatnya belanja barang dan jasa pemerintah serta transaksi non-tunai.

Dari sisi ketenagakerjaan, BPS mencatat penduduk usia kerja Kaltim mencapai 3,12 juta orang, dengan angkatan kerja 2,07 juta orang dan penduduk bekerja 1,97 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurun menjadi 66,58 persen, sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) naik tipis menjadi 5,18 persen. Struktur ketenagakerjaan masih didominasi sektor perdagangan, pertanian, dan pertambangan, namun penyerapan tenaga kerja baru meningkat di sektor jasa kesehatan dan pendidikan.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur 2025 mencapai 79,39, naik 0,60 poin atau 0,76 persen dibanding 2024. Capaian ini tetap menempatkan Kaltim dalam kategori “tinggi”. Komponen penyusunnya juga meningkat, dengan umur harapan hidup 75,28 tahun, harapan lama sekolah 14,04 tahun, dan rata-rata lama sekolah 10,10 tahun. Pengeluaran riil per kapita penduduk mencapai Rp14,25 juta per tahun.

BPS juga mencatat tingkat kemiskinan Kaltim menurun menjadi 5,17 persen pada Maret 2025, dari 5,51 persen pada September 2024. Menurut Yusniar, penurunan ini tidak lepas dari program pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti Beasiswa Kaltim Cemerlang, Kaltim Tuntas, dan Gratispol, serta program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

“Perekonomian Kalimantan Timur masih tumbuh solid, namun tantangan ke depan adalah menjaga momentum di tengah fluktuasi harga komoditas dan mendorong diversifikasi ekonomi di luar sektor tambang,” tutup Yusniar.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar