JAKARTA – Rombongan delegasi Indonesia yang membawa bantuan kemanusiaan tahap kedua dari Pemerintah Indonesia untuk Pemerintah Sudan telah mendarat di Port Sudan International Airport, Jumat (18/10/2024), pukul 14.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.
Bantuan yang dikirim berupa obat-obatan, alat kesehatan, logistik, dan beberapa barang sesuai permintaan Pemerintah Republik Sudan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total nilai bantuan sekitar USD 1 Juta.
“Setibanya di Sudan, rombongan delegasi Indonesia disambut oleh Anas Altayeb Aljilani sebagai Plh. Wakil Menteri Luar Negri Sudan, Ismat Mustafa Yousif sebagai Deputi Menteri Kesehatan Federal Sudan, beserta jajaran,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Senin (21/10/2024).
Untuk diketahui, terjadi perang saudara di Sudan sejak April 2023. Organisasi Kesehatan Dunia mencatat setidaknya ada 15.000 korban jiwa dan 33.000 orang luka-luka. Konflik itu membuat puluhan ribu warga mengungsi dan butuh bantuan.
Serah terima bantuan kemudian dilakukan oleh perwakilan kedua negara. Pemerintah Indonesia diwakili Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansah. Sementara Pemerintah Sudan diwakili Deputi Menteri Kesehatan Federal, Ismat Mustafa Yousif.
Serah terima disaksikan jajaran Pemerintah Sudan, delegasi dari Indonesia Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan, Duta Besar RI untuk Sudan Sunarko, Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional Baznas Achmad Sudrajat Salim, serta rombongan delegasi lainnya.
Bantuan dengan berat 53,6 ton tersebut dikirimkan dari Jakarta menuju Port Sudan melalui bandara Fujairah dalam tiga sorti. Sorti pertama tiba di Port Sudan pada 16 Oktober 2024 seberat 15 ton, sorti kedua pada 18 Oktober 2024 seberat 9 ton. Sorti terakhir seberat 29,6 ton direncanakan dikirm ke Port Sudan pada 20 Oktober 2024.
Jenis bantuan yang dibawa meliputi obat-obatan, 2.000 buah jerigen lipat, paket makanan tambahan ibu hamil dan anak masing-masing 1.100 paket, tenda pengungsi 10 unit, water purifier 150 unit, dan hygiene kits 3.000 paket.
“Terdapat juga bantuan obat-obatan dari Baznaz senilai USD 135.000,” kata Abdul.
Kementerian Kesehatan Sudan akan mendistribusikan bantuan ke berbagai penampungan pengungsi dan fasilitas kesehatan di Sudan. Bantuan berupa obat-obatan dikoordinasikan oleh National Medical Supply Fund Sudan. Bantuan lainnya berada di bawah kendali Dirjen Kedaruratan dan Pengendalian Epidemi Sudan.
Bantuan kemanusiaan untuk Sudan ini merupakan bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Sudah tahap kedua. Tahap pertama telah dikirimkan pada April 2024 lalu.
Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas dan persaudaraan antar kedua negara. Selain itu, bantuan diharapkan bisa meringankan beban masyarakat Sudan akibat konflik dan bencana yang terjadi di wilayah Sudan.
Baca juga: