• Pariwara
  • Rapat Evaluasi Peparnas 2024: NPCI Kaltim Fokus Pada Pengembangan Atlet Potensial
Pariwara

Rapat Evaluasi Peparnas 2024: NPCI Kaltim Fokus Pada Pengembangan Atlet Potensial

Pengurus NPCI Kaltim melakukan evaluasi agar pada pelaksanaan Peparnas 2028 di NTB-NTT bisa tampil lebih optimal.

Pengurus NPCI Kaltim menggelar rapat evaluasi di Hotel Platinum, Kota Balikpapan, Sabtu (9/11/2024). (Foto : Dokumentasi NPCI Kaltim)

BALIKPAPAN– Meski berhasil meraih hasil yang lebih baik pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Solo, Kontingen National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim tetap menganggap perlu adanya evaluasi untuk mempersiapkan perhelatan selanjutnya.

Dalam ajang Peparnas 2024 yang berlangsung di Solo, Kaltim berhasil meraih total 38 medali, terdiri dari 7 medali emas, 13 perak, dan 18 perunggu. Hasil ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan Peparnas sebelumnya di Papua, di mana Kaltim hanya meraih 5 medali emas, 14 perak, dan 10 perunggu.

Ketua NPCI Kaltim, Suharyanto, menegaskan bahwa meskipun ada peningkatan, evaluasi tetap penting sebagai bagian dari introspeksi. “Pemerintah memang puas dengan hasil yang kita capai, namun kami sendiri merasa masih kurang puas. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 dan PP 46, NPCI kini setara dengan KONI dalam hal prestasi olahraga. Ke depan, tidak ada lagi yang namanya setengah rekreasi, yang kita bawa hanya atlet yang berpotensi tinggi,” urai Suharyanto.

Suharyanto menambahkan, dalam rangka mempersiapkan atlet untuk Peparnas 2028 yang akan diselenggarakan di NTB dan NTT, persiapan mulai dilakukan dengan fokus pada atlet muda. “Vakum selama 10 tahun mempengaruhi kami, tetapi kami melihat bahwa atlet muda justru yang banyak meraih medali di Peparnas 2024. Atlet yang sudah tua mungkin sudah saatnya memberi kesempatan bagi generasi muda yang lebih potensial,” tambahnya.

Terkait dengan anggaran, Suharyanto mengungkapkan bahwa meskipun ada perubahan lokasi Peparnas dari Medan ke Solo, pihaknya tetap berusaha untuk membawa atlet yang memiliki potensi terbaik. “Anggaran yang kami proyeksikan untuk Peparnas di Medan harus disesuaikan dengan lokasi yang berubah ke Solo. Meskipun demikian, kami berhasil membawa 178 atlet, meski sebenarnya kami ingin membawa hanya atlet yang memiliki potensi terbaik,” jelas Suharyanto.

Anggaran Peparnas Kaltim tahun ini mencapai hampir 11 miliar rupiah. Meski mencapai target dengan memperoleh 38 medali, Suharyanto mengakui bahwa masih ada potensi untuk meraih lebih banyak medali emas. “Kami yakin seandainya tanpa adanya aturan klasifikasi yang ketat, kita bisa meraih 10 hingga 15 medali emas. Namun, untuk acuan ke depan, kita fokus pada persiapan untuk ASEAN Para Games 2025 di Thailand,” tuturnya.

Sebagai langkah konkret untuk masa depan, NPCI Kaltim berkomitmen untuk membina atlet muda yang memiliki potensi besar. “Kami akan terus menyiapkan atlet potensial untuk ajang-ajang internasional. Untuk ke depan, tidak ada lagi atlet yang tidak potensial akan ikut serta dalam Peparnas. Semua harus siap bertanding untuk mencapai prestasi terbaik, dan pertanggungjawabannya tentu kepada pemerintah,” tegas Suharyanto.

Sebagai tambahan, dua atlet dari NPCI Kaltim telah dipanggil untuk bergabung dalam tim Indonesia menuju ASEAN Para Games 2025 di Thailand, yang menunjukkan bahwa langkah-langkah pembinaan yang dilakukan selama ini mulai membuahkan hasil.

Dengan adanya evaluasi ini, NPCI Kaltim berharap dapat lebih fokus dalam mempersiapkan atlet-atlet muda berbakat yang akan membawa nama Kaltim semakin berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

Baca juga :

Dispora Kaltim
Dispora Kaltim
Konten dengan label Dispora Kaltim adalah kerja sama advertorial Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim dengan ProPublika.id.
Bagikan
Berikan Komentar