• Berita
  • 10 Hari Evakuasi, Paus Mati di Balikpapan Akhirnya Dikubur
Berita

10 Hari Evakuasi, Paus Mati di Balikpapan Akhirnya Dikubur

Setelah 10 hari evakuasi, paus yang mati terdampar di Balikpapan akhirnya dibakar dan dikubur. Warga diimbau tak bermain di sekitar lokasi penguburan.

Bagian rahang dan kepala paus sperma yang mati dan terdampar di Balikpapan setelah dibakar. (Foto: DP3 Balikpapan)

BALIKPAPAN – Paus sperma yang terdampar dan mati di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, kini berhasil dikubur setelah proses panjang evakuasi selama 10 hari. Mamalia raksasa ini dibakar terlebih dahulu dan ditarik ke daratan dengan alat berat.

Pengawas Perikanan di Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Hery Seputro, mengatakan paus dengan nama latin Physeter macrocephalus itu dibakar terlebih dahulu pada malam hari. Bobot paus berkurang dan mudah ditarik ke daratan setelah proses pembakaran.

“Setelah 10 hari evakuasi, akhirnya paus sperma tersebut dikubur di Pantai Tanjung Bayur, Kalurahan Teritip tadi malam,” kata Hery, Kamis (3/10/2024).

Paus itu dikubur di tanah berpasir di tepi pantai. Sebuah eksavator menarik tubuh paus dengan bobot 4 ton dan panjang 15 meter tersebut.

Setelah tertarik ke daratan, bangkai paus ditimbun dengan pasir dengan alat berat. Kedalaman galian sekitar dua meter.

Berdasarkan catatan DP 3 Balikpapan, paus tersebut pertama kali dilaporkan muncul pada Senin (23/9/2024). Tim gabungan mencatat, paus itu mula-mula masih hidup. Tim kemudian menggiring mamalia raksasa itu ke laut lepas.

Namun, paus itu kembali lagi terdampar ke perairan Balikpapan. Hery menduga paus itu mengalami disorientasi sehingga tak mampu melakukan navigasi di lautan dan akhirnya terdampar lagi.

Setelah berbagai proses pertolongan dilakukan, paus itu dinyatakan mati pada Jumat (27/9/2024). Setelahnya, paus tersebut dicoba ditarik ke tepian pantai menggunakan dua kapal. Namun, kapal tak sanggup menarik sampai ke daratan.

Paus sperma itu paling mungkin ditarik sampai sekitar 100 meter dari daratan. Tim gabungan sempat mencoba memotong tubuh paus itu menjadi empat bagian agar lebih mudah ditarik.

Namun, gergaji mesin yang digunakan tim gabungan tak mampu membelah sepenuhnya tubuh paus. Tulang paus yang besar dan kuat tak bisa terbelah dengan gergaji mesin.

“Saat cuaca cerah pada malam hari, tim gabungan membakar sampai dua kali tubuh paus supaya bobotnya berkurang,” kata Hery.

Warga menyaksikan paus sperma yang terdampar dan mati di Balikpapan, Kaltim, Minggu (29/9/2024). (Foto: FX)

Berdasarkan Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar yang diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2012, cara itu merupakan opsi terakhir. Menurut panduan tersebut, cara terbaik menangani mamalia laut yang mati terdampar adalah menenggelamkannya di laut.

Masih menurut panduan itu, sebelum ditenggelamkan, perut paus mesti ditusuk supaya gas dalam tubuh paus keluar. Cara ini untuk mengurangi risiko ledakan akibat gas di tubuh paus.

Panduan itu juga menyarankan tubuh paus diberi pemberat agar proses penenggelaman berjalan lebih cepat. Penenggelaman bangkai paus dinilai berkontribusi positif terhadap kesehatan ekologi dasar laut. Tubuh mamalia yang ditenggelamkan akan menjadi sumber makanan biota lain di laut.

Panduan itu menyarankan opsi lain jika cara pertama tak bisa dilakukan. Opsi terakhir adalah dibakar dan dikubur di sekitar pantai.

Namun, cara terakhir itu perlu perhatian lebih dalam. Menurut beberapa penelitian, ada jenis virus dan bakteri ditemukan di dalam tubuh mamalia laut yang mati. Untuk itu, perlu dipastikan jarak aman tempat penguburan dengan aktivitas warga.

“Saat proses dekomposisi di dalam tanah berlangsung, virus dan bakteri ini akan menghasilkan species cacing baru yang berbahaya bagi manusia dan binatang peliharaan,” demikian keterangan dalam panduan itu.

Hery mengatakan, lokasi penguburan paus berada di titik yang jarang dijangkau pengunjung pantai. Tim gabungan akan melakukan sosialisasi dan emasang rambu-rambu agar warga tidak bermain di sekitar tempat penguburan paus.

***

Baca juga:

Propublika.id
Propublika.id
Portal berita dan cerita rintisan yang didirikan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2022. Sesuai namanya, kami berupaya menyajikan informasi relevan bagi publik. Selengkapnya lihat laman Tentang Kami.
Bagikan
Berikan Komentar