SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur memperkenalkan program Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) yang bertujuan untuk memetakan dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam olahraga. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan secara mandiri oleh Dispora Kaltim.
Kepala Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kaltim, Suriani menjelaskan bahwa IPO mencakup sembilan dimensi data, yaitu sumber daya manusia olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan, ekonomi, performa, dan partisipasi.
“Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan di beberapa desa yang tersebar di kabupaten dan kota. Tahun ini, kami mengambil sampel dari lima wilayah, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur, Kutai Barat, dan berencana untuk memperluas ke 10 kabupaten/kota di Kaltim tahun depan,” ungkap Suriani di Samarinda, 2 November 2024.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran olahraga di Kaltim, Dispora Kaltim juga rutin mengadakan kompetisi olahraga.
“Kami menyelenggarakan kompetisi dengan cabang yang berganti setiap tahun. Tahun lalu ada panjat tebing dan sepatu roda, tahun ini pencak silat dan karate, dan tahun depan insya Allah judo,” tambahnya.
Suriani menyebut tingginya minat masyarakat terhadap program ini terlihat dari keinginan mereka agar kompetisi antar-cabang olahraga terus berkembang setiap tahun. Hal ini juga tercermin dalam antusiasme peserta, terutama di kalangan pelajar.
“Pada cabor karate, jumlah peserta mencapai lebih dari 1.000 orang. Animo ini menunjukkan minat masyarakat terhadap olahraga semakin meningkat,” jelasnya.
Namun, dalam beberapa kegiatan, masih ada kendala teknis.
“Pada kompetisi pencak silat kemarin, pemberitahuan ke kabupaten/kota terlambat, sehingga beberapa wilayah belum sempat berpartisipasi. Meski begitu, kami tetap berupaya membangun budaya olahraga melalui kompetisi dan IPO,” lanjut Suriani.
Ia berharap melalui peningkatan kesadaran olahraga, masyarakat dapat mengurangi risiko berbagai penyakit dan semakin mengutamakan kesehatan.
“Kami ingin masyarakat membudayakan olahraga, karena survei menunjukkan minat olahraga kita masih di bawah 50 persen. Diharapkan, dengan adanya IPO dan kegiatan olahraga rutin, partisipasi masyarakat dalam olahraga semakin tinggi,” tutupnya.
***
Baca juga:
- Dispora Kaltim Siapkan Fasilitas Khusus untuk Pengembangan Atlet Difabel
- Sumpah Pemuda di Kaltim: Peran Strategis Pemuda Bangun Bangsa
- Atlet Kaltim Gemilang di PON Aceh-Sumut, Dispora Beri Apresiasi