SAMARINDA — Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, mengingatkan agar arah pembangunan Kaltim tidak berat sebelah. Pesan itu ia sampaikan dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di DPRD Kaltim, Jumat (11/7/2025).
Ketua Pansus RPJMD itu menekankan, pembangunan tidak boleh hanya berfokus pada sektor pendidikan. Menurutnya, keseimbangan antara pendidikan, kesehatan, sosial, dan infrastruktur sangat penting agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan seluruh masyarakat.
“Pendidikan jelas penting, tapi kesehatan warga, perlindungan sosial, dan pembangunan infrastruktur juga tidak boleh terpinggirkan,” ujarnya.
Syarifatul menilai program seperti GratisPol patut diapresiasi, namun jika RPJMD hanya menitikberatkan pada pendidikan, sektor lain bisa terabaikan. Ia juga menekankan pentingnya validasi data yang akurat dalam tahap Perjanjian Kerja Sama (PKS) agar alokasi anggaran lebih tepat sasaran.
“Kalau data penerima manfaat jelas, kebutuhan anggaran bisa dihitung lebih presisi. Yang perlu dihindari adalah dominasi satu sektor yang justru mengorbankan sektor lain,” tegasnya.
Dalam pembahasan, ia turut menyinggung soal bantuan pembiayaan pendidikan hingga jenjang S3. Menurutnya, nominal Rp5 juta per mahasiswa sudah proporsional, meski untuk jurusan tertentu seperti kedokteran tetap memerlukan anggaran lebih besar.
Syarifatul menegaskan, DPRD Kaltim akan mengawal pelaksanaan RPJMD agar tidak timpang. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat hanya bisa dicapai jika semua sektor pembangunan berjalan bersama.
“Pembangunan itu harus merata, bukan setengah-setengah,” pungkasnya.
Baca juga :