• Pariwara
  • Pembangunan Drainase Kota Samarinda, Subandi: Pemkot Jangan Lengah
Pariwara

Pembangunan Drainase Kota Samarinda, Subandi: Pemkot Jangan Lengah

Subandi menyoroti cuaca ekstrem yang sempat terjadi baru-baru ini akibat fenomena rob. Menyebabkan volume air sungai naik signifikan.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim, Subandi. (Foto : Humas DPRD Kaltim)

SAMARINDA – Di tengah langit Samarinda yang kerap mendung dan curah hujan yang tak menentu, harapan mulai tumbuh di balik saluran-saluran air yang kini diperbaiki. Subandi, anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, menyambut langkah Pemerintah Kota Samarinda dengan penuh apresiasi.

Baginya, pengerjaan sistem drainase di sejumlah titik bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan bagian dari ikhtiar nyata untuk mengatasi persoalan banjir yang telah lama menghantui warga ibu kota provinsi ini.

Subandi, yang juga merupakan anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) Samarinda, menilai bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan Pemkot bersama pihak terkait sudah berada di jalur yang tepat.

“Selamat melaksanakan tugas. Ini bukan sekadar pujian, tapi saya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan dalam menangani permasalahan banjir di Samarinda,” tutur Subandi pada 2 Juni 2025.

Ia merinci bahwa program normalisasi sungai yang dilakukan Pemkot Samarinda bersama Pemerintah Provinsi melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) telah berjalan, termasuk pembuatan folder-folder air, pengangkatan sedimen di sungai, hingga penataan saluran air (paret) dan drainase di lingkungan warga.

Namun demikian, Subandi juga mengingatkan agar Pemkot tidak lengah. Ia menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang sempat terjadi baru-baru ini akibat fenomena rob, yang menyebabkan kenaikan volume air sungai secara signifikan.

“Kita tidak bisa menyerah pada kondisi alam. Justru ke depan harus lebih waspada. Saya mendorong agar dilakukan kajian ilmiah mendalam untuk mengantisipasi fenomena seperti rob. Ketika hal itu terjadi, harus ada langkah cepat agar air tidak menggenang terlalu lama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Subandi menegaskan pentingnya memfungsikan folder air secara optimal. Ia menyarankan agar folder dikosongkan saat musim kemarau untuk kemudian menampung air hujan saat intensitas tinggi, guna meminimalisasi risiko banjir.

“Intinya, kajian ilmiah menjadi kunci untuk perencanaan jangka panjang. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tutup Subandi mempertegas.

Baca juga:

Picture of DPRD Kaltim
DPRD Kaltim
Artikel kerja sama DPRD Kaltim dengan ProPublika.id.
Bagikan
Berikan Komentar