SOLO – Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan prestasi gemilang di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII/2024 Solo dengan torehan 7 medali emas, 13 perak, dan 17 perunggu. Pencapaian ini berhasil melampaui perolehan lima emas yang mereka raih pada Peparnas edisi Papua sebelumnya, sekaligus mengantarkan Kaltim menduduki peringkat ke-13.
Sementara itu, Jawa Tengah sebagai tuan rumah keluar sebagai juara umum dengan koleksi medali yang mengesankan: 161 emas, 121 perak, dan 124 perunggu. Diikuti oleh Jawa Barat di posisi kedua dengan 120 emas, 116 perak, dan 118 perunggu. Sementara DKI Jakarta, yang mengoleksi 39 emas, 29 perak dan 36 perunggu harus puas duduk di peringkat 3.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim, Suharyanto, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh atlet yang telah berjasa mengharumkan nama Kaltim di panggung nasional. Menurutnya, keberhasilan meraih 7 emas ini adalah bukti nyata bahwa program pembinaan atlet di Kaltim berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah, kita bersyukur dapat melampaui capaian medali di Papua. Terima kasih untuk kerja keras para pelatih dan atlet. Ini hasil dari usaha kalian semua,” ujar Suharyanto pada Minggu (13/10/2024).
Tantangan bagi Kaltim pada edisi kali ini tidaklah mudah. Suharyanto menjelaskan, persaingan di Solo lebih berat dibandingkan dengan Peparnas Papua, terutama karena adanya penggabungan beberapa nomor tanding yang membuat para atlet Kaltim harus menghadapi lawan yang lebih tangguh dan berpengalaman.
“Di Peparnas Solo ini banyak nomor yang digabungkan klasifikasinya, sehingga atlet Kaltim harus berhadapan dengan lawan yang secara tingkat lebih unggul. Kalau tidak ada penggabungan itu, mungkin kita bisa membawa pulang lebih dari 10 emas,” terangnya.
Namun, Suharyanto menegaskan agar para atlet tidak berpuas diri. Ia mengingatkan pentingnya terus berlatih dan meningkatkan kemampuan, terutama bagi para peraih medali emas dan mereka yang berpotensi masuk Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional).
“Ini saatnya Kaltim bangkit dan serius menghadapi event-event yang lebih tinggi. Saya juga mengapresiasi keseriusan pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim dalam mendukung pembinaan atlet. Semoga prestasi ini bisa terus meningkat,” harapnya.
Ke depan, NPCI Kaltim berencana menggelar Pekan Paralimpik Pelajar Provinsi (Peparpeprov) pada minggu ketiga November mendatang. “Kami masih membahas detailnya, termasuk siapa yang akan menjadi tuan rumah. Ajang ini akan menjadi momentum untuk regenerasi atlet dalam menyambut Peparnas berikutnya,” pungkas Suharyanto.
Baca juga :