SAMARINDA – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Balikpapan memicu kritik tajam dari Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo. Ia menilai krisis ini merupakan bentuk kelalaian serius dalam sistem distribusi energi nasional, khususnya oleh PT Pertamina Patra Niaga.
“Kami minta Pertamina bertanggung jawab penuh atas kelangkaan ini. Tidak seharusnya kota pengolah minyak mengalami krisis BBM,” tegas Sigit, Selasa (3/6/2025).
Sebagai kota penghasil dan pusat pengolahan minyak, Balikpapan disebutnya seharusnya menjadi daerah yang paling aman dari gangguan pasokan energi. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan antrean panjang kendaraan di SPBU, terganggunya distribusi logistik, hingga penurunan produktivitas pelaku usaha.
Menurut Sigit, peristiwa ini ironis dan tidak bisa ditoleransi. Ia mendesak Pertamina memperbaiki sistem distribusi agar krisis serupa tidak kembali terjadi di Kalimantan Timur.
“Kejadian seperti ini tidak boleh terulang, khususnya di daerah yang punya peran penting dalam rantai energi nasional,” ujarnya.
Baca juga :