Kaleng biskuit Khong Guan dengan desain merah klasik dan gambar ibu serta anak-anaknya sudah menjadi ikon nostalgia di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, pernahkah Anda bertanya: mengapa tidak ada gambar ayah di kemasannya?
Ilustrasi di kaleng biskuit legendaris itu dibuat oleh pelukis Bernardus Prasojo. Sekitar tahun 1970-an, ia diminta kenalannya di sebuah perusahaan separasi warna untuk membantu membuat ilustrasi produk.
Karya ilustrasi itu merupakan pesanan dari sebuah perusahaan makanan. Bernardus mengaku tak mengetahui perusahaan tersebut.
Terdapat sejumlah arahan dan permintaan khusus dari perusahaan untuk ilustrasi ini. Dengan kreatif, Bernardus membuat sketsa dan mewujudkannya jadi ilustrasi.
Meski demikian, dia tidak mengetahui persis kenapa perusahaan memberi arahan dan menyetujui ilustrasi seorang ibu dan dua orang anak. Ia hanya menerka-nerka dan berteori tentang tidak adanya sosok ayah dalam ilustrasi kaleng biskuit Khong Guan.
Ia menduga, perusahaan ingin ilustrasi itu menunjang penjualan produk biskuit ini. Mungkin, kata dia, produsen ingin memengaruhi ibu rumah tangga untuk membeli biskuit Khong Guan.
“Menurut saya itu cara untuk memengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ. Karena yang belanja ibunya, kok,” kata dia dalam wawancara dengan Antara (terbit 30 Mei 2017).
Proses pembuatan gambar ilustrasi

Dia mengaku diberi sebuah contoh gambar oleh pemesan ilustrasi. Contohnya berupa guntingan sebuah majalah yang sudah lusuh dengan gambar hitam-putih.
Rekannya di perusahaan separasi warna menyampaikan arahan sesuai keinginan pemesan. Bernardus kemudian membuat sketsa dan menggambar sampai final.
Ada beberapa kali revisi kecil, semisal posisi anak dan warna pakaian. Kendati demikian, ia menyatakan gambar ilustrasi di kaleng Khong Guan yang beredar hingga saat ini sama dengan karya yang ia buat.
Siapa produsen Khong Guan?
Khong Guan didirikan pada tahun 1947 di Singapura oleh dua bersaudara, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Awalnya, perusahaan ini memproduksi biskuit sederhana untuk memenuhi kebutuhan pasca-Perang Dunia II.
Berkat kualitas dan strategi pemasaran yang baik, produk biskuit itu berkembang pesat hingga merambah pasar Malaysia, Indonesia, dan negara Asia lainnya.
Ciri khasnya adalah kaleng logam berwarna merah yang didesain untuk menjaga kesegaran biskuit. Desain kemasan produk ini melekat dari generasi ke generasi.
Sebab, kaleng Khong Guan masih bisa digunakan sebagai wadah serbaguna sekalipun biskuitnya sudah habis. Hingga kini, kalengnya sering dijadikan tempat menyimpan barang, makanan, atau berbagai benda di rumah konsumennya.
Bahkan, ada candaan yang kerap terlontar karena penggunaan kaleng biskuit ikonik ini. Misalnya, “Awas kena tipu pas Lebaran. Kaleng Khong Guan, pas dibuka isi rengginang”.
Baca juga: