Meskipun Pulau Kalimantan seringkali disebut sebagai ‘pulau bebas gempa’ karena aktivitas seismiknya yang relatif rendah dibandingkan wilayah lain Indonesia, potensi bencana geologi tetap ada.
Salah satu struktur geologi yang menjadi fokus perhatian adalah Sesar Tarakan. Sesar ini membuktikan bahwa Kalimantan, khususnya di bagian utara, merupakan zona dengan dinamika tektonik yang kompleks dan menyimpan potensi gempa signifikan.
Lokasi dan Deskripsi Sesar Tarakan
Sesar Tarakan merupakan salah satu dari tiga zona sesar utama yang telah teridentifikasi di Pulau Kalimantan, di samping Sesar Mangkalihat dan Sesar Meratus. Secara spesifik, Sesar Tarakan terletak di bagian utara Pulau Kalimantan, membentang dari daratan hingga lepas pantai.
Secara geologi, sesar ini berada di wilayah Cekungan Tarakan, sebuah cekungan yang terletak lebih utara dari Cekungan Kutai.
Sesar Tarakan memiliki panjang lebih dari 100 km. Hal ini membuat gempa kerap dirasakan di Kota Tarakan sampai Kabupaten Nunukan.
Mekanisme dan Karakteristik Sesar
Berdasarkan analisis fokus mekanisme gempa di Kalimantan Utara, Sesar Tarakan memiliki karakteristik utama sebagai sesar mendatar (strike-slip fault).
Sesar Mendatar (Strike-Slip) merupakan jenis patahan di mana blok batuan bergerak horizontal, saling melewati satu sama lain.
Analisis terhadap gempa di Kalimantan Utara periode 2015–2018 (magnitudo 4 SR, kedalaman 0–60 km) menunjukkan bahwa sesar-sesar di wilayah ini memiliki orientasi bidang sesar dengan nilai strike.
Kejadian Gempa Signifikan: Tarakan M 6.1 Tahun 2015
Aktivitas Sesar Tarakan pernah memicu guncangan gempa yang signifikan dan dirasakan masyarakat di Kota Tarakan dan sekitarnya.
Pada rentang 2015-2018, gempa paling besar terjadi pada 21 Desember 2015.
| Detail Gempa Tarakan (2015) | Data Teknis |
| Kekuatan | M 6.1 SR |
| Waktu | Pukul 01:47:37 WIB |
| Kedalaman | 33 km |
| Intensitas Dirasakan | MMI V-VI di Tarakan |
| Gempa Susulan | Diikuti oleh 26 kali gempa susulan |
Analisis mekanisme sumber gempa Tarakan M 6.1 ini menguatkan karakteristik sesar mendatar, dengan bidang sesar utama strike.
Gempa ini dirasakan kuat di Tarakan, Nunukan, dan Tanjung Selor, menyebabkan kepanikan warga dan kerusakan sejumlah rumah.
Potensi dan Mitigasi Bencana

Sesar Tarakan, sebagai sesar mendatar yang aktif, memiliki potensi untuk membangkitkan gempa bumi dengan magnitudo maksimum sebesar M 7 (Tim Pusat Studi Gempa Nasional, 2022).
Potensi magnitudo yang besar ini menjadikan wilayah pesisir Kalimantan Utara, khususnya Tarakan, sebagai area yang memerlukan perhatian khusus dalam hal mitigasi bencana.
Dengan potensi yang ada, edukasi publik, pembangunan infrastruktur tahan gempa, dan pemetaan risiko yang detail menjadi kunci untuk meminimalkan dampak saat terjadi gempa akibat aktivitas Sesar Tarakan.
Gempa Terbaru per 6 Oktober 2025
Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 4.8 mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu, 5 November 2025, pukul 17.37 WIB. Episenter gempa berlokasi di laut, sekitar 24 kilometer tenggara Kota Tarakan, dengan kedalaman dangkal 10 kilometer.
Analisis BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Guncangan utama ini diikuti oleh satu gempa bumi susulan (aftershock) berkekuatan lebih kecil, yakni M 2.7, pada pukul 22:21:05 WIB di hari yang sama.
Kedua gempa disebabkan aktivitas Sesar Tarakan. Intensitas guncangan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, meliputi dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang.
Selain itu, BPBD Kota Tarakan mencatat terdapat kerusakan pada tiga pusat perbelanjaan, satu fasilitas kesehatan (Rumah Sakit Yusuf SK), dan satu fasilitas umum (Bandara Juwata Tarakan).
