Lirik dan Chord Gitar Bayar Bayar Bayar karya Sukatani
Intro: Bm G (4x)
Bm
Mau bikin SIM
G
bayar polisi
Bm
Ketilang di jalan
G
bayar polisi
Bm
Touring motor gede
G
bayar polisi
Bm
Angkot mau ngetem
G
bayar polisi
E B E B
Aduh aduh ku tak punya uang
E B C B
Untuk bisa bayar polisi
Interlude: Bm G (4x)
Bm
Mau bikin gigs
G
bayar polisi
Bm
Lapor barang hilang
G
bayar polisi
Bm
Masuk ke penjara
G
bayar polisi
Bm
Keluar penjara
G
bayar polisi
E B E B
Aduh aduh ku tak punya uang
E B C B
Untuk bisa bayar polisi
Interlude: Bm G (4x)
Bm
Mau korupsi
G
bayar polisi
Bm
Mau gusur rumah
G
bayar polisi
Bm
Mau babat hutan
G
bayar polisi
Bm
Mau jadi polisi
G
bayar polisi
E B E B
Aduh aduh ku tak punya uang
E B C B
Untuk bisa bayar polisi
Ending: Bm G (8x)
Tentang Sukatani
Sukatani merupakan duo dari Purbalingga, Jawa Tengah, yang muncul pada Oktober 2022. Nama band ini diambil dari gambaran sebuah desa yang asri dan sejahtera, yang nilai-nilainya diwujudkan melalui musik oleh grup ini.
Ovi, yang juga dikenal sebagai ‘Twister Angel’ merupakan bagian dari grup musik asal Purwokerto sejak 2013 dan masih aktif hingga sekarang. Di sela-sela bermusik dan bekerja, Ovi menulis lirik yang berangkat dari keresahannya, meninjau masalah sosial di sekitarnya.
Lirik-lirik tersebut kemudian ia bagikan kepada rekannya, AI, atau ‘Alectroguy’, untuk dikembangkan dan diaransemen.
Tanpa bantuan personel tambahan, Twister Angel dan Alectroguy mengandalkan strategi studio digital untuk mengisi bagian instrumen. Alectroguy bertanggung jawab menggambar secara digital bagian drum dan bass, sekaligus memainkan gitar.
Adapun Twister Angel mengisi vokal dan teriakan. Kombinasi ini mendorong mereka untuk memasukkan elemen synthesizer ke dalam musik Sukatani, menghasilkan perpaduan unik antara Street Punk dan Musik Elektronik.
Berdasar informasi dari akun Spotify Sukatani, dalam bermusik, mereka banyak terinspirasi oleh band-band Anarcho-Punk era 80-an dan beberapa grup dari gelombang awal Proto-Punk.
Selain musik yang unik itu, duo asal Purbalingga ini punya identitas panggung khas. Mereka mengenakan topeng kain saat manggung. Itu melengkapi karya mereka yang membawa pesan dan kritik bernuansa sosial dan politik.
Baca juga: