• Berita
  • Ratusan Umat Islam Balikpapan Lebaran pada 30 Maret
Berita

Ratusan Umat Islam Balikpapan Lebaran pada 30 Maret

Keputusan menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada tanggal 30 Maret 2025 diambil berdasarkan rukyatul hilal global.

Ratusan umat Islam di Balikpapan merayakan Idul Fitri 1446 H pada 30 Maret 2025, lebih cepat sehari dari keputusan pemerintah. (Foto : Dokumentasi Komunitas Muslim Bersatu)

BALIKPAPAN – Ratusan umat Islam di Balikpapan yang tergabung dalam Komunitas Muslim Bersatu Balikpapan melaksanakan salat Idulfitri 1446 Hijriyah di lapangan futsal Global Sport Balikpapan pada Ahad (30/3/2025).

Keputusan menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada tanggal 30 Maret 2025 diambil berdasarkan rukyatul hilal global yang dilakukan pada dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Ketua panitia, Hannes Abdul Majid, menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil pengamatan hilal dari berbagai lokasi di dunia.

“Berdasarkan pemantauan hilal secara global, kami menetapkan Hari Raya Idulfitri pada tanggal 30 Maret,” ungkapnya.

Salat Idulfitri yang dimulai pukul 07.30 Wita ini diikuti oleh sekitar 700 jamaah, tidak hanya dari anggota komunitas tetapi juga dari masyarakat umum yang turut serta dalam perayaan hari kemenangan ini. Muhammad Syauqi bertindak sebagai imam, sementara Muhammad Rozi menyampaikan khutbah dengan penuh semangat.

Dalam khutbahnya, khatib menyerukan pentingnya persatuan umat Islam dalam menjaga nilai-nilai keislaman di tengah kehidupan bernegara. Ia juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi, termasuk ketidakadilan sosial dan sistem yang dianggap menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai Islam.

“Kebahagiaan Idulfitri ini masih bercampur dengan keprihatinan. Kita masih menyaksikan berbagai ketimpangan sosial, eksploitasi sumber daya alam, hingga korupsi yang terus menggerogoti negeri ini,” ujarnya.

Khatib juga mengajak umat Islam untuk kembali pada nilai-nilai Islam sebagai solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa Islam bukan hanya sekadar keyakinan pribadi, tetapi juga harus menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Mari kita hidupkan kembali cahaya Islam, bukan hanya dalam hati dan diri pribadi, tetapi juga dalam tatanan sosial dan pemerintahan. Cahaya Islam harus bersinar di semua lini kehidupan,” serunya menutup khutbah.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar