NUSANTARA – Pemerintah menyatakan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) tak semuanya menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pihak swasta dari dalam dan luar negeri juga turut membangun di IKN melalui investasi.
”Per hari ini alhamdulillah sudah ada investasi yang masuk Rp 56 triliun,” kata Pelaksana Tugas Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni saat jalan pagi di Embung MBH IKN, Sabtu (12/10/2024).
Raja Juli menjelaskannya kepada para CEO dalam rangkaian kegiatan Kompas100 CEO Forum di IKN. Terakhir, ia mengatakan, sejumlah investasi itu pembangunannya telah diresmikan, yakni Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Mayapada.
Pria yang juga menjabat Wakil Menteri ATR/BPN itu mengatakan, investor asing pun sudah melakukan peletakan batu pertama di IKN. Mereka adalah Delonix Group dari China, Australian Independent School (AIS), dan Magnum Estate International dari Rusia.
Pemerintah, kata dia, memberi beberapa opsi investasi di IKN. Selain investasi langsung, ada skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Sekitar Rp 25 triliun yang bisa digunakan KPBU. Jika bapak-ibu berminat, kita bisa kerja sama dalam aspek itu,” katanya kepada para CEO.
Ada pula insentif dari pemerintah bagi investor yang berinvestasi di IKN. Raja Juli mengatakan, ada semacam tax deduction atau potongan pajak sekitar 300 persen yang diberikan pemerintah bagi pihak swasta yang menanamkan modalnya di IKN.
Insentif itu bakal diberikan kepada perusahaan yang membangun infrastruktur dasar, seperti jalan dan multi-utility tunnel (MUT).
”Jadi, kalau bapak-ibu sekalian membangun MUT sampai jalan Rp 1 miliar, perusahaan bapak-ibu bisa dipotong pajaknya Rp 3 miliar,” katanya.
Baca juga: