• Berita
  • Pertumbuhan Harga Properti di Balikpapan Melambat
Berita

Pertumbuhan Harga Properti di Balikpapan Melambat

Harga properti di Balikpapan melambat pada triwulan III-2025, sementara penjualan turun tajam hingga 44,98 persen.

Ilustrasi pertumbuhan properti. (iStock/Supatman)

BALIKPAPAN — Pasar properti Balikpapan mulai menunjukkan tanda pelemahan. Pada triwulan III-2025, kenaikan harga residensial baru tercatat melambat, sementara penjualan anjlok hampir setengahnya.

Kenaikan harga properti residensial baru di Kota Balikpapan pada triwulan III-2025 tercatat melambat. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) untuk pasar primer hanya tumbuh 0,67 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan triwulan II-2025 yang sebesar 0,81 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Robi Ariadi menjelaskan bahwa perlambatan ini dipicu oleh tertahannya kenaikan harga di seluruh tipe rumah. “Kenaikan harga pada rumah tipe besar, menengah, dan kecil pada triwulan III-2025 tercatat lebih rendah dibanding triwulan II-2025. Hal ini yang kemudian menahan laju pertumbuhan IHPR,” ujarnya dalam siaran pers.

Pada triwulan III-2025, rumah tipe besar (di atas 70 m²) tercatat naik 1,66 persen (yoy), tipe menengah (36 m² < luas bangunan ≤ 70 m²) naik 0,29 persen (yoy), dan tipe kecil (≤36 m²) naik 0,23 persen (yoy). Ketiganya lebih rendah dibanding triwulan II-2025 yang masing-masing meningkat 1,84 persen; 0,42 persen; dan 0,38 persen (yoy).

Dari sisi penjualan, pasar properti residensial Balikpapan juga masih tertekan. Nilai penjualan triwulan III-2025 tercatat turun 44,98 persen (yoy). Menurut Robi, kondisi ini sejalan dengan permintaan properti yang kembali ke pola normal. “Aktivitas pembangunan proyek strategis nasional seperti kilang minyak Pertamina dan IKN tidak lagi semasif periode sebelumnya, sehingga permintaan properti cenderung normal kembali,” katanya.

Dalam menghadapi situasi ini, banyak pengembang menerapkan strategi optimalisasi pendapatan dengan memprioritaskan penjualan rumah tipe menengah dan tipe kecil yang dinilai lebih terjangkau bagi konsumen. “Developer tetap fokus pada segmen yang paling kuat permintaannya, yaitu rumah tipe menengah dan kecil,” ujar Robi.

Meski pasar masih melemah, BI menilai prospek properti tetap positif. Hal ini tercermin dari membaiknya pertumbuhan kredit properti. Pada triwulan III-2025, kredit properti di Balikpapan tercatat sebesar Rp1,17 triliun atau terkontraksi 3,46 persen (yoy), membaik dibanding triwulan II-2025 yang terkontraksi –8,38 persen (Rp1,18 triliun). “Kontraksi kredit yang mengecil menunjukkan adanya perbaikan pada sisi pembiayaan properti,” ucapnya.

Rumah tipe kecil masih menjadi pilihan utama masyarakat Balikpapan. Penjualan tipe ini mendominasi pasar residensial triwulan III-2025 karena harganya lebih terjangkau dan didukung fasilitas pemerintah seperti KUR Perumahan, Kredit Program Perumahan (KPP), dan FLPP. “Permintaan rumah kecil tetap kuat berkat dukungan berbagai skema pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Robi.

Dalam skema pembiayaan, KPR masih menjadi metode utama pembelian rumah baru. Pada triwulan III-2025, 86 persen pembelian menggunakan KPR (turun dari 89 persen pada triwulan sebelumnya). Pembelian tunai naik menjadi 12 persen (sebelumnya 3 persen), sementara 2 persen dilakukan melalui tunai bertahap. Pertumbuhan KPR tercatat 5,02 persen (yoy), sedikit melambat dari 5,26 persen (yoy) pada triwulan II-2025.

Robi menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong pertumbuhan kredit. “Insentif KLM diarahkan ke sektor prioritas seperti perumahan, pertanian, perdagangan, industri, transportasi dan pergudangan, pariwisata, UMKM, ultra mikro, serta pembiayaan hijau. Ke depan, kebijakan ini akan terus kami optimalkan,” katanya.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar