BALIKPAPAN – Penanganan tuberkulosis (TB) pada anak menjadi sorotan utama dalam Semiloka Nasional ke-5 yang digelar Akselerasi Puskesmas Indonesia (APKESMI) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2025). Kegiatan ini menekankan peran strategis Puskesmas dalam mempercepat deteksi dan pengobatan TB, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak.
Ketua Umum APKESMI, Kusnadi, SKM., M.Kes., menyampaikan bahwa kasus TB pada anak masih tinggi akibat rendahnya kesadaran masyarakat dan tantangan dalam kepatuhan pengobatan. “TB anak tidak bisa ditangani hanya dari sisi klinis. Peran Puskesmas harus aktif dalam edukasi, penyuluhan, hingga membentuk komunitas penyintas yang memberi motivasi dan dukungan,” ujarnya.
Berdasarkan Global TB Report 2024, Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia dengan 1,09 juta kasus per tahun dan 125 ribu kematian akibat TB. Dari jumlah itu, sekitar 135 ribu kasus terjadi pada anak usia 0–14 tahun.
Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), menekankan pentingnya intervensi gizi sebagai bagian dari pemulihan TB anak. “Anak dengan TB, apalagi yang mengalami malnutrisi, membutuhkan asupan gizi tinggi energi dan kaya protein agar imunitas membaik dan pengobatan lebih efektif,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika berat badan tidak naik atau nafsu makan sangat rendah, anak perlu segera dikonsultasikan ke dokter spesialis anak untuk evaluasi dan kemungkinan pemberian pangan olahan medis khusus (PKMK).
Selain memperkuat layanan kuratif, APKESMI mendorong integrasi layanan primer agar program promotif dan preventif lebih efektif. Puskesmas juga telah dilengkapi alat Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi TB dan distribusi paket pengobatan sudah berjalan baik.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang hadir mewakili Gubernur Kaltim, menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap penguatan layanan Puskesmas. Ia menyebut penyediaan SDM, sarana, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan menjadi prioritas, terutama di wilayah pelosok dan perbatasan.
Semiloka ini juga mendukung Program Quick Win Presiden di bidang kesehatan yang mencakup skrining penyakit tidak menular, pendataan warga sehat, serta percepatan penanggulangan TB.
Penanganan TB anak yang disertai intervensi gizi sejak dini diyakini mampu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi menuju eliminasi TBC 2030 dan mendukung visi Generasi Emas 2045.
Baca juga :