• Berita
  • Operasional Airbus di Kaltim Aman, Tak Ada Unit Terdampak Recall A320
Berita

Operasional Airbus di Kaltim Aman, Tak Ada Unit Terdampak Recall A320

Otban VII memastikan tidak ada Airbus A320 di enam bandara Kaltim yang terdampak gangguan sistem global.

Kepala Otban Wilayah VII, Ferdinan Nurdin. (Foto : Propublika.id)

BALIKPAPAN- Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah VII memastikan seluruh pesawat Airbus A320 yang beroperasi di wilayah Kaltim dan Kalimantan sekitarnya aman dari gangguan sistem yang memicu recall global ribuan armada A320 pekan lalu. Enam bandara di bawah pengawasan Otban VII dilaporkan beroperasi normal tanpa dampak teknis.

Kepala Otban Wilayah VII, Ferdinan Nurdin, mengatakan tidak ada satu pun pesawat Airbus A320 maupun tipe sejenis yang melayani rute di Balikpapan, Samarinda, Berau, Tarakan, Palangkaraya, dan Pangkalan Bun yang teridentifikasi bermasalah.
“Di wilayah kerja Otban VII, seluruh penerbangan berjalan lancar dan tidak ada kendala signifikan. Namun kami tetap melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi sesuai arahan pimpinan di kantor pusat,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

Ferdinan menjelaskan, Indonesia memiliki total 207 pesawat Airbus, dengan 143 unit aktif melayani rute domestik. Dari jumlah itu, 38 pesawat atau sekitar 26 persen diketahui terdampak gangguan sistem global.
“Ada lima maskapai yang unit Airbus-nya terdampak dan harus menjalani perbaikan. Tapi dapat kami pastikan tidak ada armada yang melayani rute di bandara kami,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa proses penanganan terhadap armada yang teridentifikasi bermasalah telah diselesaikan sejak Senin dini hari.

“Berdasarkan rapat Minggu malam, diperkirakan seluruh sisa pesawat dapat diselesaikan pada Senin subuh. Dan benar, sekitar pukul 05.00 seluruh pesawat telah selesai diproses,” ujarnya. Dengan demikian, operasional Airbus A320 di Indonesia kembali dinyatakan normal.

Sebagai informasi recall global terhadap sekitar 6.000 pesawat keluarga A320 dipicu temuan malfungsi pada perangkat lunak sistem kendali penerbangan, khususnya pada komponen Elevator and Aileron Computer (ELAC).

Gangguan tersebut berpotensi menyebabkan uncommanded pitch-down saat pesawat berada di ketinggian jelajah, ketidakstabilan pada elevator dan aileron akibat korupsi data pada perangkat lunak, serta peningkatan risiko pada pesawat yang menggunakan versi software terbaru yang sensitif terhadap radiasi matahari intens.

Regulator di berbagai negara menyatakan permasalahan dapat ditangani melalui rollback perangkat lunak, pembaruan sistem, hingga penggantian hardware pada sebagian kecil unit yang lebih tua. Setelah perbaikan massal dilakukan, mayoritas pesawat dinyatakan aman kembali beroperasi.

Ferdinan menegaskan otoritas penerbangan telah melakukan penanganan maksimal, baik di tingkat pusat maupun wilayah.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah bergerak cepat melakukan penanganan. Semua operasional kini kembali normal,” katanya.

Ia memastikan seluruh bandara di bawah Otban Wilayah VII tetap melayani penerbangan seperti biasa dan tidak ada gangguan layanan akibat isu teknis Airbus A320.

Baca juga :

Picture of Alfian
Alfian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar