• Berita
  • KSOP Balikpapan Prediksi Penumpang Laut Naik 20 Persen saat Nataru
Berita

KSOP Balikpapan Prediksi Penumpang Laut Naik 20 Persen saat Nataru

Pengawasan kapal dan cuaca diperketat seiring potensi lonjakan penumpang di Pelabuhan Semayang.

Kepala KSOP Kelas I Balikpapan, Capt Weku Frederik Karuntu. (Foto : Propublika.id)

BALIKPAPAN — Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan membuka Posko Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) guna memastikan keselamatan, keamanan, serta kelancaran pelayaran di Pelabuhan Semayang.

Kepala KSOP Kelas I Balikpapan, Capt Weku Frederik Karuntu, mengatakan posko Nataru mulai beroperasi pada Kamis (18/12/2025) sesuai dengan pelaksanaan Posko Nasional yang dikoordinasikan oleh Kementerian Perhubungan.

“Fungsi utama posko ini untuk memastikan seluruh aspek keselamatan pelayaran terpenuhi, baik dari sisi kapal, penumpang, maupun operasional pelabuhan, sehingga tidak terjadi kecelakaan atau kejadian luar biasa,” kata Weku di Pelabuhan Semayang, Kamis (18/12/2025).

Menurut Weku, kesiapan angkutan Nataru dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain KSOP, TNI-Polri, operator kapal, dan operator pelabuhan. Kehadiran posko diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut selama periode libur akhir tahun.

“Intinya, masyarakat tidak perlu was-was saat akan berangkat. Semua sudah kami siapkan bersama para pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

Terkait pergerakan penumpang, KSOP Balikpapan memproyeksikan jumlah penumpang pada periode Nataru 2025–2026 meningkat sekitar 20 persen dibandingkan periode Nataru 2024–2025.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, KSOP memberikan dispensasi kapasitas angkut kapal setelah melalui pemeriksaan keselamatan secara ketat. Kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang semula berkapasitas sekitar 1.900 penumpang diberikan dispensasi hingga 2.946 penumpang. Sementara kapal penumpang jenis roro yang umumnya berkapasitas 800 orang dapat mengangkut hingga 1.200 penumpang.

“Dispensasi ini diberikan setelah dilakukan ramp check oleh Marine Inspector dan Pengamat Keselamatan Kapal. Seluruh aspek keselamatan harus terpenuhi, termasuk kenyamanan penumpang selama pelayaran,” jelas Weku.

Selain kesiapan kapal dan penumpang, faktor cuaca juga menjadi perhatian. KSOP Balikpapan memperkuat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca secara berkala. Informasi cuaca disampaikan secara real time melalui posko sebelum kapal diberangkatkan.

“Kami menginstruksikan operator kapal untuk selalu memperhatikan laporan cuaca dari BMKG. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, keberangkatan akan ditunda hingga dinyatakan aman,” pungkasnya.

Baca juga :

Picture of Alfian
Alfian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar